Pekuburan
Baqi'
Pekuburan Baqi' telah ada sejak jaman Nabi. Beliau sering
menziarahinya, selalu beristighfar untuk penghuninya dan akan memberi mereka
syafaat di hari kiamat.
Lokasi Pekuburan Baqi': 100 meter arah timur / tenggara dari Masjid Nabawi.
Pekuburan Baqi' mengalami tiga kali perluasan. Yakni pada masa Mu'awiyah bin Abu Sufyan
(Bani Umaiyah), masa raja Faishol bin Abdul Aziz dan raja Fahd bin Abdul Aziz
(kerajaan Arab Saudi). Sehingga saat ini luasnya mencapai 174.962 meter
persegi, dengan dikelilingi tembok setinggi 4 meter sepanjang 1.724 meter
(hampir 2 km).
Di pekuburan Baqi' ini terkubur keluarga besar Nabi dan + 10.000 sahabat. Diantaranya makam
Siti 'Aisyah dan seluruh isteri Nabi (selain Khodijah dan Maimunah);
putra-putri Nabi (Fatimah az-Zahro', Ruqaiyah, Ummu Kultsum, Zainab, dan
Ibrahim); paman dan bibi Nabi (Abbas bin Abdul Mutholib, Sofiyah, 'Atikah);
keluarga sayyidina Ali (ibunya Ali :
Fatimah binti Asad, Hasan bin Ali, 'Aqil bin Abu Tholib, Abdulloh bin Ja'far
bin Abi Tholib); sahabat terkenal Nabi (Usman bin Affan, Usman bin Mazh'un,
Sa'ad bin Abi Waqqash, Abu Sa'id al-Khudri, Abdurrahman bin 'Auf, Abdulloh bin
Mas'ud, Sa'ad bin Mu'adz, dll). Di tempat ini juga terdapat makam Imam Malik.
Orang yang sudah berada di Madinah disunnahkan menziarahi pekuburan Baqi' setiap saat, terutama di hari
Jum'at. Hanya saja kaum wanita dilarang memasuki area pekuburan ini.
Masjid Ijabah
Masjid ini berjarak + 600 meter sebelah timur laut Masjid Nabawi, tepatnya di jalan Sittin (jalan Malik Faishol) sebelah utara makam Baqi’.
Masjid ini dibangun Nabi di kampung Bani Mu’awiyah dari kabilah
Aus. Masjid ini terkenal dengan sebutan Masjid Ijabah, disebabkan ketika
melewati masjid ini, beliau sholat sunnat hajat dua rekaat dan berdoa dengan cukup panjang.
Beliau bersabda : “Aku memohon tiga hal kepada Tuhanku. Dia mengabulan dua
permohonanku dan menolak yang lainnya. Aku meminta kepadaNya agar tidak
membinasakan umatku dengan kemarau dan kelaparan, maka Dia mengabulkannya. Aku
mohon kepadaNya agar tidak membinasakan umatku dengan menenggelamkan mereka,
maka Dia pun mengabulkannya. Kemudian aku mohon kepadaNya agar tidak menjadikan
umatku saling berperang (membunuh), namun Dia tidak mengabulkannya”. (HR
Muslim).
Masjid Ghomamah
Masjid yang berukuran 26 x 13 meter persegi, tinggi 12 meter dan dilengkapi 6 buah kubah dan menara ini terletak di sebelah barat daya berjarak + 500 meter dari Masjid Nabawi. Masjid ini pertama kali dibangun oleh kholifah Umar bin Abdul Aziz. Bentuk bangunan masjid saat ini merupakan peninggalan jaman sultan Abdul Majid dari kerajaan Turki Usmani, dan direnovasi lagi pada masa raja Fahd pada tahun 1411 H.
Ghomamah artinya
mendung atau awan tebal. Dulu di masa Rosuillloh, masjid ini merupakan
alun-alun di tengah kota Madinah yang setiap datang Idul fitri dan idul Adh-ha
digunakan untuk sholat 'Id. Pada saat jamaah merasa gelisah karena panjangnya
khutbah beliau dan panasnya sinar matahari, tiba-tiba datanglah arak-arakan mendung atau awan tebal,
sehingga mereka menjadi tenang dan betah mendengarkan khutbah beliau
sampai selesai.
Masjid Abu
Bakar Ash-Shiddiq
Masjid Abu Bakar ini terletak di arah barat daya + 290 m dari Masjid Nabawi dan 122 m dari Masjid Ghomamah. Menurut riwayat, di tempat ini dulu Nabi pernah sholat ‘Id, kemudian diikuti oleh Abu Bakar sewaktu menjadi kholifah.
Masjid ini dibangun pertama kali pada
masa Umar bin Abdul Aziz sewaktu menjadi gubernur Madinah (87-93 H / 706-712
M). Kemudian direnovasi oleh sultan Mahmud II daeri dinasti Turki Usmani (1254
H / 1838 M).
Masjid Umar bin Khotthob
Masjid ini bertada pada jarak + 455 m arah barat daya Masjid Nabawi dan berjarak 200 m sebelah selatan Masjid Abu Bakar. Menurut riwayat, di tempat ini dulu Nabi pernah menggunakannya sebagai tempat sholat ‘Id, kemudian diteruskan oleh Umar sewaktu menjadi kholifah.
Masjid ini didirikan oleh Syamsuddin
Muhammad bin Ahmad As-Salawi tahun 1446 M/850 H. Kemudian direnovasi oleh
Sultan Mahmud II dari Turki Usmani
Masjid Ali bin Abi Tholib
Masjid yang berlokasi di sebelah barat masjid Al-Ghomamah sejauh + 300 meter ini pertama kali didirikan oleh Umar bin Abdul Aziz sewaktu menjadi gubernur Madinah tahun 87-93 H (706-712 M) untuk menandai sebagai salah satu tempat yang dulunya pernah ditempati Rosululloh melakukan sholat ‘Id, dan sayyidina Ali bin Abi Tholib pun juga demikian. Kemudian direnovasi beberapa kali dan yang terakhir dilakukan pada tahun 1990 M.
Masjid
Abu Dzar (Sajdah)
Lokasi Masjid Abu Dzar + 900 m sebelah utara Masjid Nabawi. Masjid ini disebut juga Masjid Sajdah. Menurut riwayat, ketika keluar rumah menuju ke kebun Abdurrahman bin Auf, Nabi pernah sujud syukur di tempat itu lama sekali. Ketika ditanya, beliau menjawab bahwa Malaikat Jibril datang sambil memberi kabar gembira, bahwa Alloh berfirman : “Barangsiapa yang bersholawat atasmu (Muhammad), maka Aku (Alloh) bersholawat atasnya dan barangsiapa yang memberi salam kepadamu, maka Aku akan memberi salam kepadanya”, sehingga beliau perlu bersujud syukur.(HR Hakim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar