Minggu, 26 Mei 2013

MKTS - 6. Sejarah Pembangunan dan Renovasi Ka'bah *)

_________________________
Oleh : Achmad Suchaimi 


Menurut riwayat, sepanjang sejarah hidup manusia, bangunan Ka'bah mengalami 12 kali pembangunan dan renovasi.
Generasi 1. Ka'bah dibangun pertama kali oleh para Malaikat. Mereka membangunnya sekitar 2000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan, sebagai tempat thowafnya para malaikat di bumi.
Generasi 2. Ka'bah dibangun kembali oleh Nabi Adam  dengan bantuan para Malaikat. Abdullah bin Umar meriwayatkan, bahwa ketika menurunkan Adam ke bumi, Alloh berfirman kepada : "Sungguh, Aku menurunkanmu bersama dengan sebuah rumah yang disekelilingnya digunakan untuk thowaf sebagaimana 'Arasy-Ku; di sekitarnya dijadikan tempat sholat sebagaimana halnya dengan 'Arasy-Ku". (Perawinya shahih. Kitab Majmu' az-Zawaid).
 
Milyaran bintang-planet berthawaf mengililing pusat galaxi
Generasi 3. Sepeninggal Nabi Adam , Nabi Syits  membangun kembali Ka'bah dengan menggunakan tanah dan batu. Ka'bah ini berdiri sampai zaman Nabi Nuh . Pada zaman ini, Ka'bah rusak berat dan runtuh akibat terpaan angin taufan dan banjir besar.
Generasi 4. Ka'bah dibangun kembali oleh Ibrahim  dan Isma'il . Sewaktu Nabi Ibrahim  menempatkan dan meninggalkan Hajar dan Ismail di suatu lembah yang gersang di dekat Baitulloh (sekitar Masjidil Haram sekarang), reruntuhan bangunan Ka'bah sudah tidak ada bekasnya, tinggal fondasinya dalam kondisi terpendam tanah. Di tempat ini beliau berdoa, yang artinya: 

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّـتِي بِـوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَبَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ  رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلَـوةَ فَاجْعَلْ أَفْـئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْـوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

Ya Tuhan kami, sungguh aku  menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS Ibrahim, [14]:37)


Setelah Nabi Ismail  dewasa, Nabi Ibrahim mengajaknya membangun kembali Ka'bah di atas fondasi yang sudah ada (QS Al-Baqrah,[2]:127). Fondasi ini sungguh luar biasa kuatnya dan mampu bertahan sampai sekarang, lebih dari 5000 tahun. Batu-batu temboknya diambil dari 5 gunung, yaitu gunung Hira', Tsabir, Labanan, Khair (keempatnya berada di tanah Haram) dan Thursina (Palestina). 
Keadaan Ka'bah berbentuk persegi empat. tingginya sekitar 4 meter; tidak beratap; dibuatkan 2 pintu yang menempel ke tanah, yakni pintu masuk di sebelah rukun Hajar Aswad dan pintu keluar di sebelah rukun Yamani. Di sebelah dinding antara rukun Syami dan Iraqi dibuatkan rumah kecil yang lebih dikenal dengan Hijir Ismail, sebsgsi tempat tinggal Nabi Ismail dan Siti Hajar.
Generasi 5. Ka'bah dibangun kembali oleh Suku Amaliqah setelah bangunan Ka’bah runtuh. Keadaannya sama seperti zaman Nabi Ibrahim.
Generasi 6. Ka'bah dibangun kembali oleh suku Jurhum setelah mengalami kerusakan.
Generasi 7. Qushay bin Kilab, Datuk Rosululloh, merenovasi dan memperbaharui bangunan Ka'bah yang rusak. Keadaannya sama seperti zaman Nabi Ibrahim, hanya ada perubahan pada ukuran dindingnya.
Generasi 8. Ka'bah direnovasi oleh kaum Quraisy pada tahun 606 M atau tahun ke-18 sebelum hijrah, ketika itu Nabi berusia 35 tahun. Istimewanya, pembangunannya hanya melibatkan orang-orang yang bersih (adil, tidak zhalim), dengan dana yang juga bersih dari riba dan haram. Dalam renovasi ini diadakan beberapa perobahan :
a)  Meninggikan pintu utama Ka'bah (sebelah multazam) sekitar satu meter dari tanah, 
b) Menutup pintu (mustajar) di samping rukun Yamani, 
c) Memberi atap Ka'bah, agar terhindar dari pencurian atas barang milik Ka'bah, 
d) Membuatkan "talang" saluran air di atas Hijir Ismail, 
e) Meninggikan bangunan Ka'bah yang tadinya setinggi 4,5 m menjadi 8 meter. Keistimewaan lainnya adalah keikutsertaan Nabi yang dipercaya oleh kaumnya untuk meletakkan Hajar Aswad di tempat yang semestinya.
Generasi 9. Ka'bah direnovasi total oleh Abdulloh bin Zubair, walikota Makkah pada saat itu tahun 65 H / 683 M, setelah bangunannya rusak berat dan hampir runtuh akibat lontaran batu manzaniq tentara Yazid bin Mu'awiyah (khalifah kedua Bani Umaiyah) pimpinan Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi. Perubahan besar pada generasi ini adalah :
a) Pintu Ka'bah mustajar di sebelah rukun Yamani dibuka kembali, 
b) Ka'bah ditinggikan menjadi 15 meter, 
c) Dibuatkan tangga naik ke loteng dengan dihiasi emas.
Generasi 10. Ka'bah direnovasi oleh Hajjaj bin Yusuf atas izin Khalifah Abdul Malik bin Marwan (khalifah ke-5 Bani Umaiyah) pada tahun 74 H / 693 M. Pintu Ka'bah mustajar ditutup, dengan alasan untuk mengembalikan keadaan Ka'bah di zaman Jahiliyah/Quraisy.
Generasi 11. Tanggal 19-20 Sya'ban 1039 H / 1630 M hujan terus menerus, sehingga  terjadi banjir besar yang meruntuhkan sebagian dinding dan atap Ka'bah. Sultan Murad IV Al-Usmani dari kerajaan Turki Usmani merenovasi Ka'bah secara total pada tahun 1040 H. Bentuk dan ukuran Ka'bah sebagaimana keadaannya sekarang.
Banjir besar di Masjidil Haram dan Ka'bah
Generasi 12. Semasa Raja Fahd bin Abdul Aziz, Ka'bah direnovasi secara menyeluruh pada tahun 1417 H, yang meliputi penguatan fondasi, pembuatan kran dan saluran air, memplitur dinding, menambal lubang dinding yang menganga, mengganti atap dan menjadikan dua tingkat, yang dikerjakan oleh kontraktor Bin Laden.
 Kondisi bangunan Ka'bah saat ini sebagai berikut:
Ukuran
Meter
Tinggi
14 m
Panjang dinding sisi multazam/pintu Ka’bah
12,84 m
Panjang dinding sisi Hijir Ismail
11,28 m
Panjang antara hijir Ismail dan Rukun Yamani
12,11 m
Panjang antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
11,52 m





SumberTulisan :
Judul Buku : Mengenal Kawasan Tanah Suci Makkah dan Madinah (Oleh-oleh dari Ibadah Haji)
Penulis  : Achmad Suchaimi
Penerbit : Athena Sejahtera Surabaya, cet. 2 - 2010



Tidak ada komentar: