__________________________
Oleh : Achmad Suchaimi
|
Ramai-ramai ke Gua Hira' |
GUA HIRA'
Gua
Hira' adalah gua kecil di jabal Nur yang tingginya sekitar 621 m dari permukaan
laut atau 281 m dari permukaan tanah. Gua Hira' berjarak 5 km arah timur laut
dari Masjidil Haram, arah sebelah kiri perjalanan menuju ke Arafah.
|
Shalat didalam Gua Hira' |
|
Jabal Nur |
Luas
Gua Hira' kira-kira cukup untuk sholat dua orang. Panjangnya 3 m, lebarnya
antara 1,30 m sampai 2 m, dan tingginya
2 m. Pintunya menghadap ke utara, dan di bagian kanannya terdapat teras dari
batu yang hanya cukup untuk shalat satu orang sambil duduk. Jika ingin sampai
ke sana, diperlukan waktu antara satu sampai dua jam jalan mendaki, melewati
jalan setapak yang sempit selebar 60 cm diantara dua batu.
Sejarah.
Sebelum diangkat menjadi Nabi, di gua Hira' ini Rosululloh bertahannus,
tafakur, menyepi, dan mengasingkan diri dari kehidupan jahiliyah kafir quraisy
dalam rangka mendekatkan diri kepada Alloh. Sampai pada suatu hari, tanggal
17 Romadhon tahun ke-13 sebelum hijrah (6 Agustus 610 M), malaikat Jibril
menemui beliau dalam wujud aslinya sambil menyampaikan wahyu pertama kali,
yakni ayat 1-5 surat Al-'Alaq.
GUA TSUR
|
Pintu masuk Gua Tsur |
Gua
Tsur terletak di Jabal Tsur, 4 km arah tenggara dari Masjidil Haram, arah
menuju ke Thoif. Gua Tsur yang berada diatas ketinggian 748 m dari permukaan
laut atau 458 m dari permukaan tanah ini bentuknya unik, mirip bentuk kuali
yang ditelungkupkan. Panjang dan lebarnya sekitar 3,5 m x 3,5 m, tinggi 1,25 m.
Gua
ini memiliki dua pintu masuk : satu di sebelah barat dan satu di timur. Pintu
barat inilah yang dilewati masuk oleh Nabi dan Abu Bakar dalam persembunyiannya
dari kejaran pemuda kafir Quraisy, dalam perjalanan hijrahnya.
Untuk
sampai ke sana diperlukan waktu antara 1,5 sampai 2,5 jam. Karena Jabal Tsur
cukup tinggi, pemerintah Arab Saudi melarang para jamaah haji menaikinya untuk
menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada setiap musim haji.
Sejarah.
setelah lolos dari kepungan pemuda kafir Quraisy, Rasululloh segera ke rumah
Abu Bakar dan menyusun rencana rute perjalanan hijrahnya ke Madinah. Sebelum
berangkat ke Madinah, beliau dan Abu
Bakar bersembunyi di Gua Tsur. Di Gua inilah Alloh menyelamatkan Nabi dengan menempatkan laba-laba dan burung merpati yang sedang bertelur di mulut
gua. Menyaksikan keadaan ini, para pemuda kafir quraisy urung memeriksanya
karena dipandang mustahil digunakan bersembunyi. Setelah tiga hari di Gua,
beliau dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan hijrahnya ke Madinah. Alloh
mengabadikan peristiwa ini didalam QS At-Taubah,[9] : 40
MAULIDURROSUL
: Rumah Kelahiran Rasululloh
|
Perpustakaan Makkah, di sinilah dahulu Rasulullah lahir |
Rumah
kelahiran beliau di kampung Suqul Lail Makkah, 150 m sebelah timur Masjidil
Haram dari arah depan pintu Babussalam.
Di
atas rumah ini didirikan sebuah masjid oleh al-Khaizuran, ibunda Harun
ar-Rasyid al-Abbasi. Kemudian dipugar dan di atasnya dibangun Perpustakaan Umum
Al-Maktabah Makkah al-Mukarromah oleh Syaikh Abbas Qatthan pada tahun 1950 M.
Saat
ini, tempat tersebut rencananya dirobohkan untuk proyek perluasan Masjidil
Haram, namun urung dilakukan karena diprotes oleh Negara-negara Dunia Islam.
RUMAH
SITI KHADIJAH
|
Penggalian situs Rumah Yang Ditempati Siti Khadijah dan Nabi |
Rumah
Siti Khodijah dulunya terletak di belakang rumah Abu Sufyan. Lokasinya di gang
Al-Hajar yang sempit, di kampung Suqul Laili (samping pasar seng, dulu), + 150 meter sebelah utara (timur
laut) Masjidil Haram dan berjarak + 50 meter dari rumah tempat kelahiran Nabi.
|
Reruntuhan Rumah Siti Khadijah
|
Rumah yang ditinggali Nabi Muhammad dan Siti Khadijah selama + 28 tahun pada 14 abad yang lalu tersebut telah ditemukan oleh para peneliti yang berhasil menggali dan mengidentifikasi sehingga berhasil menemukan sisa reruntuhan rumah tersebut. (Lihat foto di atas).
Beliau pernah tinggal di rumah ini + 28 tahun setelah menikah dengan Khadijah sampai beliau
hijrah ke Madinah. Di rumah ini, putra-putri beliau lahir. Dan di tempat ini
pula surat Al-Muddats-tsir ayat 1-8 dan beberapa ayat/surat yang lainnya
diturunkan. Di rumah ini pula beliau
lolos dari kepungan pemuda quraisy yang hendak membunuhnya pada malam
keberangkatannya berhijrah ke Madinah.
Bangunan
ini mengalami renovasi terus menerus, sampai pada tahun 1379 H / 1959 M
dijadikan sebagai Madrasah Al-Qur'an khusus putri atas sponsor Syaikh Abbas
al-Qatthan, hingga akhirnya dipugar untuk proyek perluasan Masjidil Haram, dan
sekarang diatasnya didirikan bangunan toilet dan tempat wudhu. Na'udzu billahi
min dzalik.
DARUL ARQAM
Rumah
sahabat Al-Arqam, yang lebih dikenal dengan sebutan Darul Arqam ini pada awal
perkembangan Islam pernah dijadikan Nabi sebagai pusat dakwah dan pengajaran secara
sembunyi-sembunyi, untuk mengajari dan membina keimanan para sahabat. Di rumah
ini pula Sayyidina Umar bin Khotthob berikrar masuk Islam, mengucapkan dua
kalimat syahadat di hadapan Nabi.
Darul
Arqam yang terletak di seberang Masjidil
Haram, 36 m sebelah timur Shofa, diluar tempat sa'iy, pada tahun 787 M / 171 H
dirobohkan, kemudian dibangun masjid di atasnya oleh al-Khaizuran. Pada tahun
1955 M, masjid tersebut dipugar dalam rangka proyek perluasan Masjidil Haram.
Untuk
mengenangnya, pintu pertama di tempat sa'iy di samping Shofa dinamakan Bab Dar
al-Arqam, yang berarti pintu Rumah Al-Arqam.
DARUN NADWAH
Darun
Nadwah merupakan tempat pertemuan dan permusyawaratan kaum quraisy yang
dibangun oleh Qusay bin Kilab pada tahun 200 sebelum hijrah.
Pada
awal perkembangan Islam, tempat ini dipakai kafir Quraisy merencanakan usaha
menghalangi gerakan dakwah Islamiyah. Menjelang Rosululloh hijrah ke Madinah,
kafir Quraisy bermusyawarah di tempat ini untuk merencanakan pembunuhan
terhadap beliau.
Umar
bin Khatthab pernah mengunjungi dan tinggal beberapa saat di tempat ini
ketika menjadi khalifah. Demikian pula
beberapa Khalifah sesudahnya.
Pada
masa khalifah Al-Mu'tadhid Al-Abbasiy, Darun Nadwah yang luasnya 37 x 36 m ini
dipugar dalam rangka perluasan Masjidil Haram
pada tahun 897 M / 284 H. Posisinya kira-kira di dekat tempat thawaf
sebelah utara. Untuk memperingatinya, pintu di sana dinamakan Bab Dar
an-Nadwah.
PEKUBURAN MA'LA
|
Kondisi Kuburan Ma'la saat ini |
Pemakaman
Ma'la yang berada di kawasan Hujun ini merupakan pemakaman umum untuk penduduk
Makkah dan para jamaah haji yang wafat di Makkah. Posisinya sekitar 600 meter
sebelah utara Masjidil Haram.
|
Makam Siti Aminah dan Siti Khadijah jaman dahulu |
Sebelum
masa Islam, Ma'la sudah dijadikan sebagai lokasi pemakaman keluarga besar Bani
Hasyim. Sejak masa Nabi sampai sekarang, pekuburan Ma'la dijadikan lokasi
pemakaman kaum muslimin Makkah. Di pekuburan ini terdapat makam Siti Khadijah,
Qosim dan Abullah (putra Nabi), Abd. Mutholib, Abu Tholib.
Menurut
penuturan Sayyid Muhammad bin Abbas Al-Maliki (yang wafat tahun 2005 dan juga
dikubur di sini), kurang lebih ada 45 sahabat Nabi yang dikubur di Ma'la
seperti Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Yasir bin Amar, Asma' bin Abu
Bakar, Abdullah bin Amr bin 'Ash, dan lain-lain.
|
Makam Siti Khadijah di Ma'la saat ini |
Saat
ini, pemakaman Ma'la diatur sedemikian rupa. Di atas makam tidak ada bangunan
dan nisan, hanya ditandai bongkahan batu. Di sini tersedia ratusan lubang kubur
yang sudah siap pakai. Mayat-mayat yang sudah lama dikubur dan tinggal tulang-belulang
diambil lalu dipindah dan dikumpulkan di satu lubang besar. Sehingga lubang
kubur tersebut dapat dipakai untuk menguburkan mayat-mayat baru secara
bergantian.
JABAL
QUBAISY
|
Dulu : Masjidil Haram, berlatar belakang jabal Abi Qubais |
Jabal
Qubais, bukit kecil yang berada dan berhadapan dengan Masjidil Haram sebelah
timur ini dulu adalah perkampungan kumuh. Sekarang di atasnya dibangun istana
kerajaan Saudi yang megah, mewah dan tinggi, melebihi ketinggian menara
Masjidil Haram. Di kaki-kaki bukitnya dibangun banyak jalan terowongan menembus
bebatuan bukit, menghubungkan kota Makkah dengan daerah lain seperti Aziziyah,
Mina, dan lain-lain.
Dengan
berdirinya Istana ini, pemandangan kota Makkah yang dulunya terkesan kumuh,
tandus dan gersang menjadi hilang.
|
Sekarang : Istana Kerajaan di atas Jabal Abi Qubais |
Sejarah.
Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, Makkah disebut Ummul Qura (induk kota)
disebabkan Makkah adalah permukaan bumi tertua, sedangkan Jabal Qubais adalah
permukaan gunung yang pertama kali muncul ketika bumi pada umumnya masih berupa
lumpur, lalu berevolusi menjadi gunung. Hal ini sesuai hasil penyelidikan para
ahli seperti yang dikemukakannya di seminar internasional tentang Mukjizat
Al-Qur'an dan As-Sunnah pada 29 agustus - 1 September 1994 di IPTN Bandung,
bahwa lapisan bumi dan gunung yang terdapat di sekitar jazirah arab merupakan
lapisan bumi yang diperkirakan berusia lebih tua daripada bagian bumi lainnya.
Maka tidak heran jika di kawasan Makkah (Bakkah) ini Alloh I membangun tempat
ibadah yang tertua dan pertama kali di bumi, yakni Ka'bah. (Baca QS Ali Imran :
96). Dan tidak heran pula jika Makkah
merupakan perkampungan tua, karena di tempat ini Nabi Adam dan Hawa'
hidup pertama kali di bumi dan mengembangkan keturunannya.