Padang Arafah
yang terletak pada 25 km sebelah timur kota Makkah merupakan hamparan pasir berbatu yang cukup luas dan
dikelilingi bukit-bukit batu berbentuk setengah lingkaran. Di tengah-tengah
padang pasir berbatu tersebut terdapat sebuah bukit yang sangat terkenal dengan
sebutan Jabal Rahmah.
SEJARAH ARAFAH.
Arofah artinya kenal
(ta'arruf). Dapat pula diartikan mengajari ('arrafa), dan
mengakui (i'tarafa)
‘Arafah diartikan tahu dan mengenal, karena di tempat ini, tepatnya di
Jabal Rahmah, Nabi Adam dan Hawa'
ber-ta'arruf, saling melihat, mengenal dan bertemu kembali setelah 200
tahun berpisah karena diusir oleh Alloh dari surga disebabkan melanggar
larangan memakan buah khuldi. Menurut riwayat, Nabi Adam diturunkan di India
dan Hawa diturunkan di sekitar daerah Irak. Setelah bertemu, mereka berdua
berkumpul, mengembangkan keturunan dan menetap di sekitar wilayah Masjidil
Haram Makkah. Peristiwa ta'arruf ini dibadikan setiap tahunnya oleh Nabi
Adam sendiri dan diteruskan oleh anak keturunannya di padang Arofah sampai saat
ini, yakni didatangi dan dizaiarahi para jamaah haji.
Selain itu
lokasi ini dinamakan 'Arafah disebabkan malaikat Jibril pertama kali
mengajari ('arrafa) Nabi Ibrahim tentang seluk beluk manasik haji.
Sedangkan
menurut Ibnu Abbas, disebut Arafah karena di tempat ini manusia (jamaah
haji) mengakui kesalahan dan dosa-dosanya.
Fasilitas. Padang
Arafah yang luasnya + 3,5 km x
3,5 km atau 10,4 km persegi ini tidak berpenduduk. Namun setiap datang musim
haji, di lokasi ini didirikan puluhan ribu kemah untuk seluruh jamaah yang
wuquf. Oleh pemerintah Arab Saudi, saat ini padang Arafah dilengkapi dengan
berbagai fasilitas antara lain jalan-jalan tol lebar beraspal yang
menghubungkan Arafah dengan Muzdalifah, jalan tol lingkar (ringroad), terminal
dan tempat-tempat pemberhentian bus di pinggir-pinggir Arafah, penyediaan air
bersih, pelayanan kesehatan dan keamanan.
Untuk
kenyamanan para jamaah haji, di bagian tengah Arafah didirikan ribuan
tiang-tiang air setinggi tiang listrik yang di puncaknya dipasang spuyer-spuyer
kecil yang dapat menyemprotkan uap air halus untuk membantu menyejukkan udara
padang pasir yang panas dan membuat nyaman para jamaah haji. Disamping itu juga
ditanami ribuan pohon-pohon rindang yang lebih dikenal dengan sebutan pohon
Soekarno, karena penanaman pertama kali pohon tersebut dilakukan atas usaha
dan prakarsa Presiden RI Soekarno.
KEUTAMAAN ARAFAH.
1).
Di Arafah (Jabal Rahmah), Nabi Adam
dan Hawa' bertemu kembali setelah berpisah 200 tahun, akibat terusir dari
surga.
2).
Rosululloh menjadikan Arafah sebagai
tempat Wuquf haji, bahkan wuquf merupakan puncak dari haji itu
sendiri, didalam sabdanya, yang artinya : "Haji itu hanyalah Arafah.
(artinya Prosesi haji yang terpenting adalah hadir di Arafah). Barangsapa yang
datang pada malam tanggal sepuluh (Dzulhijjah) sebelum
terbit fajar, ia benar-benar telah mendapat waktu yang sah" (HR
khomsah)
3).
Alloh mengabadikan Arafah dalam firman-Nya yang artinya : ".... Maka
apabila kamu telah bertolak dari 'Arafah, berdzikirlah kepada Allah di
Masy'aril haram. dan berdzikirlah (dengan menyebut Asma’) Alloh sebagaimana
yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar
termasuk orang-orang yang sesat". (QS Al-Baqarah [2] : 198)
4).
Di Arafah ini, ketika Nabi wuquf pada peristiwa Haji Wada', Alloh
menurunkan ayat Al-Qur'an terakhir, yakni ayat 3 surat Al-Maidah.
"Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. " (QS Al-Maidah,[5] : 3)
5. Di Arafah
ini, ketika wuquf pada haji Wada', Rosululloh membacakan khutbah yang sangat
terkenal dengan sebutan Khutbatul Wada'.
Beberapa
tempat bersejarah di Arafah antara lain : Jabal Rahmah, masjid Namirah, dan
masjid Sakhrat.
JABAL RAHMAH
Jabal Rahmah
merupakan bukit kecil berbatu keras setinggi 65 meter dari permukaan tanah,
atau setinggi 372 m dari permukaan laut, luasnya + 170 m2, panjang
lingkarannya 640 m.
Letaknya di
Arafah bagian Timur, sekitar jalan tol nomor 7 dan 8, sekitar 1,5 km dari
masjid Namirah. Di puncaknya terdapat bangunan Tugu Putih setinggi 8 m
dan lebar 1,80 m persegi untuk mengenang sejarah bertemunya Nabi Adam dan
Hawa'. Untuk mencapai puncaknya, diperlukan berjalan kaki naik melewati 168
buah anak tangga.
Di bawah bukit terdapat bangunan Masjid Shakhrat dan tempat mengalirnya Mata Air Zubaidah, yang dibangun atas prakarsa Zubaidah, isteri khalifah Harun Al-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah. Sekelilingnya ada alat penyiram air setinggi 4 m dan tiang penyemprot uap air saat wuquf.
MASJID NAMIRAH DAN SAKHRAT
Masjid Namirah
berada di tanah Arafah bagian barat, berbatasan dengan Tanah Suci Makkah.
Bagian depan masjid (barat) masuk tanah Haram Makkah dan bagian belakangnya
(timur) masuk tanah Arafah (luar tanah Haram). Karena itu, setelah masuk waktu
wuquf, jamaah haji tidak boleh wuquf di lokasi tanah Haram Makkah, tetapi harus
berpindah ke lokasi tanah Arafah (luar tanah Haram).
Panjang
masjid (timur-barat) 340 m, lebarnya (utara-selatan) 240 m. Luasnya lebih dari
110.000 m2. Masjid yang punya 6 buah menara setinggi 50 m, 3 buah kubah dan 64 buah pintu ini dapat
menampung sekitar 350 ribu jamaah shalat, dilengkapi dengan fasilitas antara
lain: 663 pendingin udara (AC), lebih dari 1000 kamar mandi dan toilet, 15.000
kran wudhu, dan ruangan sistem informasi yang berfungsi merekam pelaksanaan
wuquf dan memancarkannya ke seluruh penjuru dunia melalui satelit.
Sejarah. Di sekitar lokasi masjid ini Rosululloh membuat kemah saat
wuquf haji wada'.
Masjid
Shakhrat berlokasi di kaki Jabal Rahmah, sebelah
kanan jalan (tangga) naik ke puncak.
Sejarah. Rosululloh pernah berhenti di lokasi Mesjid ini pada malam
'Arafah. Dan di lokasi ini pula turun wahyu terakhir, yakni surat Al-Maidah
ayat 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar