Penulis : Achmad Suchaimi.
MASJID HILTON HOTEL
Hilton merupakan hotel besar yang mendapatkan izin istimewa dari kerajaan Saudi, dibangun berhadapan tepat di depan pintu nomor 1 Masjidil Haram.
Hotel ini memfungsikan satu blok di lantai empat sebagai masjid. Bagian depan yang menghadap langsung ke Masjidil Haram diberi dinding kaca tebal dan lebar, sehingga jamaah yang sholat di masjid ini dapat melihat dengan jelas gerakan sholat di halaman Masjidil Haram.
Masjid Hotel Hilton dilengkapi dengan fasilitas air wudhu di bagian belakang hotel, AC yang cukup bagus dan kerpet yang sangat empuk. Masjid ini tidak ada imamnya, karena langsung mengikuti Imam di Masjidil Haram, dengan menggabungkan sistem pengeras suaranya. Setiap shalat, masjid ini selalu penuh.
Hotel ini dilengkapi pula dengan komplek pertokoan modern dan mewah di lantai 1, 2, dan 3. Di lantai paling bawah, ada Kentucy Fried Chicken.
MASJID ABU BAKAR
Hilton merupakan hotel besar yang mendapatkan izin istimewa dari kerajaan Saudi, dibangun berhadapan tepat di depan pintu nomor 1 Masjidil Haram.
Hotel ini memfungsikan satu blok di lantai empat sebagai masjid. Bagian depan yang menghadap langsung ke Masjidil Haram diberi dinding kaca tebal dan lebar, sehingga jamaah yang sholat di masjid ini dapat melihat dengan jelas gerakan sholat di halaman Masjidil Haram.
Masjid Hotel Hilton dilengkapi dengan fasilitas air wudhu di bagian belakang hotel, AC yang cukup bagus dan kerpet yang sangat empuk. Masjid ini tidak ada imamnya, karena langsung mengikuti Imam di Masjidil Haram, dengan menggabungkan sistem pengeras suaranya. Setiap shalat, masjid ini selalu penuh.
Hotel ini dilengkapi pula dengan komplek pertokoan modern dan mewah di lantai 1, 2, dan 3. Di lantai paling bawah, ada Kentucy Fried Chicken.
MASJID ABU BAKAR
Misfalah berada di
sebelah selatan Masjidil Haram. Di sini ada sebuah masjid yang didirikan di
atas bekas rumah Abu Bakar, untuk mengenang perannya yang begitu besar dalam
sejarah perkembangan Islam. Pada saat akan berangat hijrah ke Madinah, Nabi
Muhammad singgah di rumah ini beberapa jam, lalu keluar dari rumah ini dan
bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari. Di rumah ini Siti 'Aiyah dilahirkan.
Kawasan Misfalah |
MASJID JIN Dan MASJID SYAJARAH
Masjid Jin di Hujun Makkah |
Disebut
Masjid Jin, karena di tempat ini pernah ada serombongan jin masuk Islam
di hadapan Rasululloh SAW.
Masjid
Jin disebut juga dengan Masjid Ba'iah,
karena di tempat ini serombongan jin berbai'at dan berikrar kepada Nabi
Muhammad SAW, mengakui kerosulan beliau,
mengimani Al-Qur'an dan memeluk agama Islam.
Menurut
riwayat, pada tahun 10 H Nabi SAW dan para sahabat sholat subuh di tempat ini
dengan membaca beberapa ayat Al-Qur'an. Bersamaan dengan itu, lewatlah
serombongan jin yang hendak pergi ke Tihamah dan mereka mendengar bacaan ayat
tersebut. Selesai shalat, mereka mendatangi dan berdialog dengan beliau SAW,
kemudian menyatakan masuk Islam dan berba'iat kepada beliau. Peristiwa ini
diabadikan Allah dalam QS Jin ayat 1 dan 2:
"Katakanlah
(wahai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwa telah mendengarkan
sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: "Sesungguhnya
kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan; (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang
benar, lalu kami beriman kepadanya. dan kami sekali-kali tidak akan
mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami".
Masjid Syajarah |
Masjid
Syajarah terletak di seberang Masjid Jin.
Menurut Al-Azraqiy (wafat 244 H / 858 M) dan Al-Fakihi, sebelum rombongan jin
masuk Islam, mereka meminta kepada Rasululloh SAW suatu mukjizat, sebagai tanda
kebenaran atas kenabiannya. Beliau lalu memanggil pohon yang ada di hadapannya,
yakni di lokasi masjid Syajarah sekarang. Tiba-tiba pohon itu tercerabut
dari tanah dan bergerak datang ke hadapan beliau, kemudian disuruh beliau
kembali ke tempat semula.
MASJID AR-RAYAH
Masjid Ar-Royah
berlokasi di kampung Ma'la, arah utara Masjidil Haram.
Sejarah.
Sebelum masuk kota
Makkah pada waktu Fat-hu Makkah, Rosululloh SAW singgah di tempat ini,
lalu menancapkan bendera dan panji kemenangan.
Masjid Ar-Rayah |
MASJID KHALID BIN WALID
Masjid ini berlokasi di ruas jalan Kholid
bin Walid, sekitar daerah Jarwal Makkah. Masjid ini direnovasi pada tahun 1957
M
Sejarah.
Saat peristiwa Fathu Makkah, Nabi SAW menyuruh pasukan pimpinan Kholid
agar masuk kota Makkah dari dataran rendah dan
menancapkan benderanya di sana .
Untuk mengenangnya, maka didirikanlah masjid ini.
MASJID AL-FATH Di
Jumum
Masjid Al-Fath
berlokasi di daerah Jumum, di pinggir
jalan hijrah yang menghubungkan ke arah kota
Madinah. Posisinya + 25 km sebelah utara Makkah. Luasnya sekitar 300 m
persegi, panjang 20 m dan lebar 15 m.
Sejarah.
Sebelum memasuki kota
Makkah pada peristiwa Fathu Makkah, Nabi SAW bersama 10.000 pasukan singgah,
shalat dan menginap satu malam di tempat ini. Di tempat ini, Abu Sufyan bin
Harb masuk Islam.
MASJID MIQOT 'AISYAH di Tan'im
Tan'im
merupakan daerah batas tanah suci yang paling dekat dengan Masjidil Haram. Di
sini terdapat Masjid ‘Aisyah yang dibangun di tempat Siti 'Aisyah
berihrom untuk Umrah pada peristiwa Hajji Wada'. Disebut juga Masjid
Qishosh, karena di masjid ini dilakukan hukum qishosh (pancung) bagi
terpidana mati.
Lokasinya
di pinggir jalan Al-Hijrah yang menghubungkan antara Makkah dan Madinah, pada
km 7,5 arah utara Masjidil Haram. Masjid ini dapat dicapai dengan naik Bis kota dari terminal di
sebelah timur Masjidil Haram dengan ongkos 2 riyal (4 riyal bolak-ballik).
Masjid Aisyah di Tan'im |
Pada
masa Raja Fahd, Masjid Tan'im dipugar dan diperluas sehingga mencapai 6.000 m2. Jika digabung dengan
halaman parkir, luas seluruhnya mencapai 84.000 m2.
MASJID MIQOT UMROH di Ji'ronah
Ji'ronah adalah sebuah kampung di
luar batas Tanah Haram, terletak di lembah yang terkenal dengan sebutan Wadi
Syaraf, berjarak + 24 km sebelah timur laut Masjidil Haram.
Di sini terdapat sebuah masjid sebagai
miqot ihrom umroh sunnah dan ada sebuah sumur tua Bi’r Thoflah yang
sangat terkenal. Dulu, sumur ini kering, lalu Nabi SAW memukulkan tongkatnya,
maka keluar air dengan deras sampai sekarang. Air sumur ini diyakini penuh
berkah, dan untuk pengobatan. Namun Sumur ini ditutup oleh pihak Pemerintah
Saudi yang berideologi Wahhabi dengan alasan untuk menghindari kesyirikan.
Masjid Ji'ronah
dibangun kembali dan diperluas pada masa pemerintahan Raja Fahd sehingga
mencapai 430 m2. Masjid ini dicapai dengan naik taksi dari Makkah, ongkosnya 20
riyal pulang pergi.
Masjid Ji'ronah |
Nabi pernah melakukan ibadah Umrah yang
miqotnya dari lokasi masjid Ji'ronah ini seusai berperang melawan kabilah
Hawazin.
MASJID HUDAIBIYAH
Hudaibiyah
terletak di kawasan Syumaisiy, +
21 km dari Makkah, merupakan daerah luar batas Tanah Haram yang terletak di
tepi jalan yang menghubungkan antara Makkah dan Jeddah.
Hudaibiyah
menjadi terkenal sejak Rosululloh SAW dan 1400 sahabat berangkat ke Makkah yang
bertujuan murni untuk beribadah Umroh pada tahun 6 H. Ketika sampai di desa
Hudaibiyah, rombongan beliau dicegat kafir Quraisy, maka terpaksa berhenti dan mendirikan kemah di sini. Beliau
lalu mengutus Usman bin Affan berunding dan menjelaskan maksud tujuan
kedatanganya ke Makkah. Beberapa hari Usman tidak kembali ke perkemahan, karena
ditahan pihak Quraisy, lantas tersiar kabar bahwa Usman dibunuh.
Berita
tersebut sempat membuat marah para sahabat dan Nabi, sehingga mereka berbai'at,
bersumpah setia kepada Nabi, menyatukan langkah dan siap tempur melawan kafir
Quraisy. Peristiwa ini diabadikan didalam Al-Qur'an QS Al-Fath : 10 dan 18, dan
terkenal dengan sebutan Bai'atur Ridhwan, disebabkan peristiwanya
terjadi di bawah sebuah pohon “Ridhwan” (yang diridhoi Alloh SWT).
Setelah
mendengar bai'at ini, kafir Quraisy ketakutan lalu mengikat perjanjian perdamaian yang terkenal
dengan sebutan Sul-hul Hudaibi yah.
Diantara pokok-pokok isinya adalah menunda ibadah Umrah pada tahun depan,
genjatan senjata selama 10 tahun, dan kedua belah pihak bebas bersekutu dengan
kabilah lain.
Untuk
mengenangnya maka didirikan Masjid
Hudaibiyah yang berjarak + 24 km dari arah barat Masjidil Haram,
atau 2 km dari garis batas Tanah Haram.
Karena lokasinya di luar Tanah Haram, sebagian jamaah haji dari Indonesia dan Malaysia menjadikan tempat ini
sebagai miqot untuk umroh sunnah.
Masjid Hudaibiyah |
samping masjid hudaibiyah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar