Rabu, 29 Mei 2013

MKTS - 10. Ruangan Dalam Ka'bah

______________________________
Oleh : Achmad Suchaimi



Ruangan dalam Ka'bah
Didalam ruangan dalam Ka'bah antara lain terdapat tiga buah tiang kayu penyanggah atap Ka'bah berdiameter 44 cm, tiap tiang berjarak 2,35 meter. Tiang-tiang ini sudah ada sejak jaman Abdullah bin Zubair
 
Denah Ruang Dalam Ka'bah

Dari arah lurus pintu masuk, tepatnya di arah pintu mustajar, terdapat mihrob (tempat sholat), yang dulunya pernah ditempati Nabi sholat.  

Naik ke atap Ka'bah, melalui tangga bab at-Taubah
Pintu di plafon, menuju ke atap atas
Di sebelah kanan pintu masuk Ka’bah terdapat tangga menuju ke atap, dilengkapi dengan pintu yang disebut Bab at-Taubah dan diselimuti dengan Kiswah. Atap (plafon) dan sisi-sisi dindingnya juga ditutupi dengan kain Kiswah sutra berwarna hijau setinggi 7,5 meter yang dihiasi kaligrafi kalimat tauhid dan ayat Al-Qur'an. Kiswah ini diganti setiap 3 tahun sekali. Orang pertama yang memberi Kiswah ruangan dalam Ka’bah adalah isterinya Abdul Mutholib, ibunya Abbas. 
Keluar setelah pencucian ruang dalam Ka'bah
Didalam Ka'bah juga ada kotak peti besar untuk menyimpan barang-barang berharga milik Ka'bah. Disamping tersimpan beberapa batu tulis (prasasti) atas nama orang-orang yang berjasa dalam membangun atau merenovasi Ka’bah dan Masjidil Haram.
Ruangan dalam Ka’bah dua kali dalam setahunnya (setiap bulan Sy’ban dan 1 Muharram) dicuci dengan air zamzam yang dicampur dengan air mawarو minyak misik dan wewangian lain, 

Selasa, 28 Mei 2013

MKTS - 9. Hijir Ismail, Atap Ka'bah dan Mizab (Talang Ka'bah)

_____________________________
Oleh : Achmad Suchaimi



Hijir Ismail

HIJIR ISMAIL artinya kamar Ismail. Dulunya merupakan bangunan rumah dari batang kayu beratapkan dedaunan yang dibuat oleh Nabi Ibrahim untuk kediaman Nabi Ismail dan Siti Hajar. Di tempat ini pula jenazah keduanya dikuburkan. 
 Hijir Ismail dalam keadaannya sekarang adalah bentuk bangunan tembok rendah dan terbuka setengah lingkaran,  yang disebut Al-Hatim (artinya terpotong, atau tembok tidak sampai satu lingkaran penuh.
 
Kondisi Hijir Ismail sebagai berikut:
Keterangan
Ukuran
Tinggi dinding tembok Hijr Ismail
1,32 m
Tebal dinding
1,5 m
Jarak antara dua pintu Hijir
8,77 m
Jarak antara dinding Ka’bah dan dinding Hijir
8,5 m
Panjang lingkaran dinding
21,5 m

Sewaktu direnovasi oleh suku Quraisy, luas bangunan Ka'bah sisi Hijir Ismail dikurangi 3 mater dan luas Hijir Ismail tetap, disebabkan kekurangan dana. Dengan demikian, 3 meter dari dinding Ka'bah merupakan bagian asli dari Ka'bah, sedangkan 5,5 m sisanya asli Hijir Ismail. 


Thawaf harus sekalian mengitari Hijir Ismail

Keutamaan Hijir Ismail :
a. Hijir Ismail merupakan rumah, sekaligus tempat dikuburkannya Nabi Ismail dan Siti Hajar.
b. Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka'bah, siapa saja yang sholat didalamnya sama dengan shalat didalam Ka'bah, terutama jarak 3 meter dari dinding Ka'bah (HR Tirmidzi, dari 'Aisyah). Dan tidak sah thowaf seseorang kecuali sekaligus mengitari seluruh Hijir Ismail.
c.  Hijir Ismail adalah tempat mustajabah, terutama berdoa di bawah Talang Emas.
d. Dalam buku Fi Rihaabil Baitil Haram dikisahkan, bahwa Nabi Ismail pernah mengeluhkan panasnya udara Makkah, maka Alloh berfirman kepadanya: "Sekarang aku buka di Hijirmu salah satu pintu surga yang dari pintu itu keluar hawa dingin untuk kamu sampai hari kiamat nanti". Siapa saja yang beruntung, ia akan merasakan angin surga (hawa dingin) sewaktu berthowaf melintasi Hijir Ismail”.
e.  Pintu masuk ke Hijir Ismail selalu dijaga malaikat yang selalu mendoakan ampunan dan kebaikan bagi siapa saja yang melakukan sholat sunnah mutlak didalamnya. 

 
ATAP KA'BAH DAN MIZAB (Talang Ka'bah)
 
Atap atas Ka'bah
Dulunya Ka'bah terbuka dan tidak beratap. Sejak direnovasi oleh kaum Quraisy, Ka'bah ditutup dengan atap. 
 
Atap bawah (Plafon, langitan)
naik ke atap Ka'bah
Saat ini ada dua lapis atap. Permukaan atap bagian atas dilapisi dengan marmer putih, dikelilingi pagar tembok yang menyatu dengan tembok pagar Ka'bah setinggi 80 cm, dan di atasnya ditancapkan kayu-kayu yang kokoh sebagai tempat mengikatkan tali-tali Kiswah. Di atap tersebut juga terdapat pintu dari besi baja ukuran 1,27 m x 1 m guna memudahkan petugas naik-turun ke atas atap dalam rangka mencuci dan membersihkan Ka'bah, lewat tangga-tangga didalamnya. 

 
MIZAB (Talang Ka'bah) adalah saluran air di bagian tembok atas Ka'bah, tepat di atas Hijir Ismail, yang dibuat untuk memperlancar pembuangan genangan air dari atap ketika hujan atau sewaktu proses pencucian Ka'bah. Talang Ka'bah dalam kondisinya sekarang berukuran panjang 1,95 m, tinggi 23 cm dan lebar 26 cm, terbuat dari bahan tembaga yang dilapisi emas, sehingga sering disebut "Talang Emas".

Mizab, talang air Ka'bah

Pemasangan Mizab (Talang Ka'bah) pertama kali dilakukan bersamaan dengan pembuatan atap Ka'bah oleh kaum Quraisy tahun 606 M.



Keutamaan yang berkaitan dengan Talang Ka'bah. Menurut sebagian ulama' salaf, bahwa berdoa di bawah mizab (talang) merupakan doa mustajabah.





Minggu, 26 Mei 2013

MKTS - 7. Hajar Aswad dan Keistimewaannya *)

 _______________________
Oleh Achmad Suchaimi




Hajar Aswad dari dekat


Sejarah Hajar Aswad
Hajar Aswad artinya batu hitam, merupakan batu mulia (yaqut) sejenis batu rubi yang diturunkan dari surga melalui malaikat Jibril. Letaknya di pojok selatan Ka'bah (di sudut Hajar Aswad) pada ketinggian sekitar satu meter dari lantai, dengan panjang 25 cm dan lebar 17 cm.
Warna Hajar Aswad. Dari kejauhan nampak berwarna hitam. Namun jika didekati, warnanya tidak hitam sama sekali, tetapi mirip biru tua kecoklat-coklatan. Menurut riwayat, dulunya batu ini berwarna asli putih, sebagaimana yang disabdakan Nabi, "Hajar Aswad itu diturunkan dari surga. Warnanya lebih putih dari susu. Dosa-dosa anak keturunan Adamlah yang menyebabkan warnanya berubah menjadi hitam". (HR Tirmidzi, - Status hadis Hasan Shahih).
Dari informasi hadis diatas dapat disimpulkan bahwa Hajar Aswad sudah ada sejak sebelum zaman Nabi Adam, bersamaan waktunya dengan pembangunan Ka'bah pertama kali oleh para malaikat. Dengan demikian, ibadah haji dalam bentuknya yang sederhana sudah ada sejak masa itu.
Pasca banjir besar di zaman Nabi Nuh, Hajar Aswad pernah terkubur pasir selama ratusan tahun bersamaan dengan hancurnya bangunan Ka'bah, dan ditemukan kembali secara ajaib oleh Nabi Ismail sewaktu ia berusaha mencari batu tambahan untuk meninggikan Ka'bah. Batu ini yang nampaknya dicari-cari Nabi Ibrahim. Saking gembiranya, batu ini beliau ciumi berkali-kali dan sebelum dipasang di pojok Ka'bah, batu ini beliau bopong bersama putranya sambil thawaf mengelilingi Ka'bah tujuh kali
Dulunya Hajar Aswad merupakan seonggok batu saja. Namun sekarang batu ini berkeping-keping menjadi 8 gugusan batu kecil sebesar batu kerikil, yang terbesar seukuran buah korma, karena pernah pecah pada saat batu ini dicuri dan dicabut dari tempatnya oleh gerombolan Qaramithah, salah satu aliran kebatinan dari sekte Syi'ah Isma'iliyah yang mendiami wilayah sekitar Teluk Persia pada tahun 319 H dan dikembalikan lagi pada tahun 339 H atas usaha khalifah Abbasiyah, Al-Muthi' Lillah.
 Kedelapan gugusan batu tersebut ditanam di batu besar lain yang dikelilingi dan diikat dengan perak. Kedelapan gugusan batu itulah yang sunnah dicium dan dipegang, bukannya batu di sekelilingnya atau perak yang mengikatnya 

Keistimewaan Hajar Aswad.
1). Hajar Aswad sejenis batu yaqut berasal dari surga. Hadis shahih riwayat Tirmidzi, dari Abdullah bin Amr bin ash, bahwa Nabi bersabda: "Rukun (Hajar Aswad) dan Maqom (batu pijakan Nabi Ibrahim) berasal dari bebatuan yaqut surga yang dihilangkan cahayanya oleh Allah. Kalau tidak, kedua batu itu mampu menyinari bumi dari barat sampai timur".
8 gugusan batu sebesar kerikil itulah yang sunnah dicium
2). Hajar Aswad pernah diboponng Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dibawa thowaf mengeliling Ka'bah setelah batu ini ditemukan kembali.
3). Hajar Aswad dibawa dan diletakkan Rosululloh di tempat semula dengan tangannya sendiri, ketika Ka'bah dibangun oleh kaum Quraisy.
4). Rosululloh mengusap dan menciumnya, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para Nabi sebelumnya, sehingga Hajar Aswad menjadi tempat bertemunya bibir dan tangan (salaman) para Nabi, kaum sholihin, jamaah haji dan mu'tamirin sepanjang sejarah.
5). Hajar Aswad merupakan tempat mustajabah, tempat dikabulkannya doa.
6). Hajar Aswad dijadikan sebagai tempat permulaan (start) dan berakhirnya (finish) thawaf.
Peta Hajar Aswad di sudut Ka'bah
7). Di hari kiamat nanti, Hajar Aswad menjadi saksi atas orang yang mencium dan menyalaminya dengan ihlas dan benar. Nabi bersabda, "Demi Alloh, Dia akan membangkitkannya (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Dengan kedua matanya ia akan melihat dan dengan lidahnya ia akan memberikan kesaksiannya terhadap siapa saja yang pernah menyalaminya dengan kebenaran". (HR Tirmidzi).
8). Menyalami (menyentuh / mencium) Hajar Aswad sama artinya dengan bersalaman dengan Alloh. Nabi besabda, "Hajar Aswad merupakan tangan kanan Alloh di bumi, yang dengannya para makhluk bersalaman"
9). Menyalami, menyentuh dan mencium Hajar Aswad merupakan bentuk itba' (mengikuti jejak) sunnah Rosululloh, bukan wujud pengkultusan atau penyembahan pada batu. Ketika hendak menciumnya, Umar bin Khatthab bilang kepadanya, "Aku tahu, bahwa engkau sekedar batu yang tidak dapat mendatangkan bahaya dan tidak pula memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rosululloh menciummu, sekali-kali aku tidak akan menciummu". (HR Bukhari).
Berebut Mencium Hajar Aswad





____________________________________________________
*) Sumber tulisan diambil dari buku berjudul "Mengenal Kawasan Tanah Suci Makkah &  Madinah", tulisan Achmad Suchaimi (Surabaya : Athena Sejahtera, cet. 2 - 2010)