Maqom
bukan
diartikan kuburan, akan tetapi adalah bekas pijakan kaki (bahasa jawanya petilasan
tapak kaki). Maqom Ibrohim, menurut sejarahnya, merupakan batu
tempat berpijak kaki Nabi Ibrahim ketika meninggikan tembok Ka'bah. Batu ini
bisa naik-turun secara otomatis, sesuai kehendak beliau. (HR Tirmidzi).
Maqam Ibrahim |
Batu Maqom dengan ukuran tinggi
20 cm, lebar setiap sisinya 36 cm tersebut nampak terukir bekas atau jejak
kedua telapak kaki beliau yang masing-masingnya berkedalaman 10 cm dan 9 cm,
panjang 22 cm, dan lebar 11 cm. Tidak nampak bekas jari-jarinya, mungkin sudah
hilang/hapus akibat terlalu sering diusap dan dipegang banyak orang, dan juga
terkena hujan dan panas, apalagi batu maqom ini ribuan tahun dalam keadaan
terbuka dan tidak dimasukkan kedalam wadah tertutup seperti keadaannya
sekarang.
Maqam Ibrahim tersimpan di kotak kaca kristal |
Saat ini, batu Maqom Ibrohim
diletakkan didalam kotak kaca kristal dengan rangka tembaga. Bagian luarnya
dilapisi kaca bening setebal 10 mm yang tahan panas dan anti pecah, sehingga Maqom
Ibrohim dapat dilihat dengan jelas dari luar. Batu tersebut diletakkan di
atas marmer putih dilapisi granit agak kebiru-biruan.
KEUTAMAAN
DAN KEMU'JIZATAN MAQOM IBRAHIM
Maqom Ibrohim merupakan salah satu kemukjizatan yang diberikan Alloh kepada Nabi Ibrohim, sebagaimana yang difirmankan Alloh dalam QS Ali Imran ayat 97, yang artinya: "…Padanya (Baitullah) terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Maqom Ibrohim; …."
1). Batu Maqom Ibrohim berasal dari
bebatuan surga, sebagaimana Hajar Aswad.
2). Di atas Maqom Ibrahim nampak
jelas bekas jejak kedua telapak kaki tanpa alas Nabi Ibrahim. Menurut riwayat
dari sahabat Jahm ibn Hudzaifah al-Qurasyi, jejak telapak kaki Nabi Ibrahim
mirip dengan telapak kaki Rosululloh.
3). Maqom tersebut dapat naik dan
turun secara otomatis sesuai yang dibutuhkan oleh Nabi Ibrahim sewaktu meninggikan
tembok bangunan Ka'bah .
4). Keabadiannya sepanjang sejarah para
Nabi. Walaupun ada usaha pencurian dan adanya terpaan cuaca atau badai di Masjidil
Haram selama ribuan tahun, kondisi Maqom Ibrohim tetap terpelihara
dengan baik sampai sekarang, bahkan sampai kiamat. Ini tentu suatu
kemukjizatan, apalagi dulu Maqom Ibrohim dalam keadaan terbuka,
tanpa adanya penutup dan pengaman.
5. Terjaga dan luput dari penyembahan kaum
musyrikin. Orang-orang arab jaman jahiliyah mayoritas menyembah batu-batu
berhala, namun tidak ada seorang pun yang menyembah batu Maqom Ibrohim.
Shalat sunat Thawaf di belakang Maqam Ibrahim |
6). Disunnahkan sholat sunnah sehabis melakukan
thowaf di belakang Maqom Ibrahim. Ini menunjukkan keutamaannya, dan
keutamaan shalat di situ. Oleh karena itu pula, di tempat inilah Imam sholat
berdiri untuk semua macam shalat berjamaah di lokasi Masjidil Haram.