Masjidil Haram, dipadati Jamaah haji & Umrah yang thawaf |
Thawaf Dan Keutamaannya
Thawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali putaran, dimulai
dan diakhiri di arah Hajar Aswad. Tanah lapang yang mengelilingi Ka'bah,
sebagai tempat orang melakukan thawaf ini disebut Mathof, atau Pelataran
/ Tempat Thawaf. Di tempat ini pada saat
ini tidak ada bangunan apapun kecuali Maqom Ibrahim.
Keutamaan thawaf telah disingging Allah
SWT dalam QS
Al-Baqarah : 125, yang artinya :
وَ
إِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَ أَمْنًا وَ اتَّخِذُوْا مِنْ
مَقَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلًّى . وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ
إِسْمَــاعِيْلَ أَنْ طَهِّرَا بَـيْـتِيَ لِلطَّائِـفِـيْنَ وَ
الْعَاكِفِيْنَ وَ الرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
"Dan
(ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud".
Diriwayatkan juga dari Ibnu Abbas, bahwa
Rosululloh e
pernah bersabda: "Setiap sehari semalam, 120 rahmat diturunkan Alloh di
Baitulloh ini. 70 rahmat untuk orang yang thowaf, 40 rahmat untuk orang yang
shalat di Baitulloh, dan 20 rahmat untuk orang yang melihat Baitulloh".
(HR Abu Dzar dan Al-Azroqiy)
Dari Ibnu Umar, Nabi bersabda, "Siapa
yang berthowaf mengelilingi Baitulloh 7 kali putaran, pahalanya bagaikan
memerdekakan budak. Dan tidaklah mengangkat satu kaki dan meletakkan kaki yang
lain, melainkan Alloh akan menghapus kesalahannya serta mencatatkan pahala
kebaikan untuknya". (HR Tirmidzi).
Riwayat Thowafnya Nabi Adam dan Nabi
Ibrahim. Didalam kitab Al-Hajju : Fadhoilun wa
ahkamun (halaman 191), tulisan Sayyid Muhammad Alawi Abbas al-Maliki
disebutkan, bahwa Ibnu Abbas meriwayatkan dari Rosululloh. Kata beliau, bahwa
Nabi Adam berthowaf mengelilingi Ka'bah 7 kali putaran di waktu malam dan 5
kali putaran di waktu siang, lalu berdoa: "Ya Alloh, jadikan untuk
Rumah-Mu (Baitulloh) ini orang-orang dari anak keturunanku yang akan merawat
dan banyak beribadah". Lantas Alloh berfirman kepadanya, "Aku
serahkan perawatannya pada salah seorang Nabi dari anak keturunanmu yang
bernama Ibrahim. Didalam kekuasaannya Baitulloh ini dirawat. Aku akan keluarkan
sumber air (zam-zam) sebagai minumannya. Aku perlihatkan kepadanya segala
(perbuatan) yang halal (boleh) dan haram (dilarang). Dan Aku beritahukan
kepadanya tempat-tempat Masy'aril Haram dan manasik haji.".
Sementara itu, Al-Azroqiy meriwayatkan dari Ibnu Abbas, tentang
thowafnya Nabi Adam dan Nabi Ibrahim. Nabi Adam pernah beribadah haji dan
melakukan thowaf mengelilingi Baitulloh 7 kali putaran. Selesai thowaf, para
malaikat menemuinya seraya mengucapkan selamat: "Semoga hajimu mabrur,
wahai Adam! Sungguh, kami telah melakukan ibadah haji di Baitulloh ini sejak
2000 tahun sebelum kamu". Nabi Adam bertanya, "Pada saat itu,
apa yang kalian baca sewaktu thowaf?". Jawab malaikat, "Yang
kami baca adalah Sub-hanalloh, wal hamdu lillah, walaa ilaaha illalloh,
walloohu akbar.". Kata Nabi
Adam, "Tambahkan dengan bacaan: Wala haula walaa quwwata illaa
billaah". Dan mereka pun lalu menambahkan ucapan itu setiap kali
melakukan thowaf.
Selesai membangun Ka'bah, Nabi Ibrahim
melaksanakan ibadah haji dan thowaf. Para malaikat menemuinya sewaktu thowaf
seraya mengucapkan salam. Nabi Ibrahim bertanya, "Dahulu, apa yang
kalian baca sewaktu thowaf?". Jawab malaikat, "Yang kami baca
saat itu, sebelum bapakmu Adam melakukan thawaf, adalah bacaan : Sub-hanalloh, wal hamdu lillah, walaa
ilaaha illalloh, walloohu akbar. Lantas Adam menyuruh kami menambahkan
bacaan : Wala haula walaa quwwata illaa billaah.". Selanjutnya
Nabi Ibrahim mengatakan, "Tambahkan bacaan kalian dengan : Al-'aliyyil
'azhiim".
PERLUASAN
TEMPAT THAWAF.
Sepanjang
sejarah, Masjidil Haram selalu terbuka siang dan malam bagi orang yang thowaf,
shalat, dan i'tikaf. Nabi bersada, "Wahai keturunan Abdu Manaf, jika
kalian merawat Baitulloh ini sesudahku, jangan melarang sekejap pun orang yang
ingin thowaf di Baitulloh ini, baik siang maupun malam". Sehingga
para penguasa Makkah dari waktu ke waktu berlomba-lomba untuk memperhatikan
kenyamanan dan kelancaran orang-orang yang thawaf.
Kondisi Mathaf (2012) setelah diperluas |
Pada masa Raja
Khalid, Raja Faisal dan Fahd, perluasan halaman untuk thawaf kembali
diperlebar. Bangunan gerbang menuju sumur zamzam dipindahkan ke dekat
serambi masjid sebelah timur, bangunan diatas Maqam Ibrahim dan mimbar khutbah
dibongkar, dan tiang-tiang lampu dan pengeras suara dihilangkan, sehingga area
thawaf menjadi lebih luas dari 3.298 meter menjadi 8.500 meter, dan seluruh
bagian Masjidil Haram lama menjadi tempat thawaf.
Perluasan Mathaf sudah dimulai |
Pembongkaran lantai di lorong-lorong jalan dibawah tiang-tiang Kubah Usmani, |
Proyek renovasi Masjidil Haram meliputi perluasan area tawaf dan pengurangan
tiang-tiang penyangga sebanyak 60 persen. Karena proyek perluasan, area
tawaf yang awalnya mampu menampung 48 ribu jemaah dalam satu jam, kini
hanya dapat menampung 22 ribu jemaah. Nantinya, Masjidil Haram pada lantai dua dan tiga yang biasa digunakan sebagai tempat tawaf akan diperlebar dari 20 meter menjadi 50 meter.
Namun untuk menambah kapasitas tempat tawaf, terutama untuk menghadapi musim haji 2013, dibuat area tawaf sementara yang mirip "cincin" besar yang melingkari Ka'bah. Area ini dibangun dengan sistem knock down sebanyak dua lantai yang akan dimanfaatkan selama renovasi.
Namun untuk menambah kapasitas tempat tawaf, terutama untuk menghadapi musim haji 2013, dibuat area tawaf sementara yang mirip "cincin" besar yang melingkari Ka'bah. Area ini dibangun dengan sistem knock down sebanyak dua lantai yang akan dimanfaatkan selama renovasi.
Dan memasuki 1 Ramadhan 1434 (10 Juli 2013), area tawaf sementara berlantai dua tersebut mulai terlihat melingkar sempurna, dan langsung dapat dipakai berthawaf, terutama untuk jamaah udzur & penyandang cacat yg menggunakan kursi roda. Bangunan dengan diameter lingkar dalam 70 meter dan lingkar luar 94 meter mirip sebuah “cincin” besar yang melingkari “Kabah”. Di sinilah para jamaah bisa melakukan tawaf para areal seluas 3 ribu meter persegi, atau meningkat dari 35 ribu jamaah menjadi 105 ribu jamaah per jam.
Kendati pelaksanaan mega proyek yang dimulai sejak November 2012 lalu
bekerja siang dan malam, namun tidak mengganggu pelaksaan ibadah di
Masjidil Haram baik saat salat wajib maupun bagi jamaah umroh yang
melakukan tawaf hingga sai antara Safa-Marwah.
Menurut penelitian, nantinya tempat tawaf ini pada salah satu lantainya
dikhususkan untuk jamaah uzur/lansia maupun penyandang cacat yang biasa
menggunakan kursi roda. Hal ini mirip dengan jalur khusus di tempat sai
yang menyediakan tempat bagi jamaah yang harus menjalankannya di atas
kursi roda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar