صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا عَلَـى احْمَدَ - 2x
وَالْآلِ وَالْأَصْحَابِ مَنْ
قَدْ وَحَّدَ - 2x
KATA PENGANTAR
Abu
Hurairah meriwayatkan, bahwa Rosululloh SAW pernah bersabda :
لا تقوم الساعةُ حتَّى يَقْتَتِلَ فِئَتانِ يكونُ بينهما
مَقْتَلَةٌ عظيمةٌ دَعْواهما واحدٌ . و حتّى يَبْعَثَ دجَّالُون كذَّابُون قريْبًا
مِن ثلاثين يَزْعُمُ اَنَّه رسولُ الله. و حتّى يُقْبَضَ العلمُ و تكثُرَ الزلازلُ و يَتَقَاربَ الزمانُ و تَظهَرَ
الْغِيبَةُ و يَكثُرَ الْهَرَجُ (وهو القتلُ). و حتّى يَكثُرَ فيكُم الْمالُ
فَيَفِيْضَ. و حتّى يُهِمَّ ربُّ الْمالِ وَحَتَّى يُعْرِضَهُ فيقول الّذي
يُعْرِضُهُ عليه لِي فيه. وَحَتَّى يتطاولَ الناسُ في البُنْيان . وَحَتَّى
يَمُرَّ الرجلُ بِقبرِ الرجلِ فيقول ياليتني مكانَه. وَحَتَّى تطلُعَ الشمسُ مِن
مَغربِها فإذا طلعتْ ورآها الناسُ اَجْمعون. فذالك حين لا ينفعُ نفسًا ايْمانُها
لَم تكن آمنَتْ مِن قَبلُ او كسبتْ في ايْمانِها خيرًا. وَلَتَقُومَنَّ الساعةُ و
قد نَشَرَ الرجلان ثَوْبَهما فلا يتبايعان ولا يُطَوِّيانِهِ . وَلَتَقُومَنَّ الساعةُ و قد انْصَرَف الرجلُ
بِلَبَنِ لَقْحَتِهِ فلا يَطْعمُهُ. وَلَتَقُومَنَّ الساعةُ وهو يَلِيْطُ حوضُه
فلا يَسْقِي فِيْهِ . وَلَتَقُومَنَّ الساعةُ و قد رفع أكْلتَهُ إِلَى فِيْهِ فلا
يَطْعمُها. (أخرجه البخاري).
Dari
teks hadis yang cukup panjang di atas, dapatlah dirumuskan bahwa, tidak bakal
terjadi kiamat jika tidak ada kejadian-kejadian sebagai berikut:
a. Bakal terjadi peperangan besar antara dua golongan besar
kaum muslimin, yang sama-sama mengajak ke jalan kemaslahan umat.
Pada
masa awal perkembangan Islam, para ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
dua golongan besar kaum muslimin tersebut adalah golongan Sayyidina Ali bin Abi
Tholib dalam kedudukannya sebagai Kholifah keempat dari pemerintahan Khulafaur
Rosyidin, melawan golongan Mu'awiyah bin Abu Sufyan yang saat itu menjadi
gubernurnya di Syam. Namun, dapat juga yang dimaksudkannya adalah pertempuran
antara rakyat Iran melawan rakyat Irak yang hingga saat ini belum selesai.
b. Bakal muncul Dajjal si
pembohong besar yang mendakwakan diri sebagai utusan Alloh SWT.
Yang
dimaksud dengan Dajjal di sini adalah orang-orang yang mengaku atau mendakwakan
diri sebagai “nabi” dan “utusan” Alloh SWT. Mereka disebut sebagai
"pembohong besar" disebabkan tidak akan ada nabi lagi setelah
wafatnya Rosululloh SAW. Sebagaimana sabdanya :
لاَ نَبِيَّ مِنْ
بَعْدِيْ
"Tidak
ada nabi setelah aku"
c. Ilmu Agama dicabut Alloh SWT. Sebagaimana yang sudah
penulis jelaskan di muka.
d. Sering terjadi gempa bumi, tanah longsor dan semisalnya.
Kejadian
ini memang sering terjadi. Sebagian ulama berpendapat, yang dimaksudkannya
adalah bahwa peristiwa gempa bumi, tanah lonsor dan semisalnya ini bakal
terjadi terus menerus dan susul menyusul. Hal ini sesuai dengan hadis yang
diriwyatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, dari Salamah bin Nufail :
وَبَيْنَ يَدَيِ الساعةِ
سَنَواتُ الزَّلازِلِ
"Sebelum
kiamat (kehencuran alam semesta) terjadi, akan ada tahun-tahun gempa bumi".
e. Perjalanan waktu terasa sangat cepat.
Kalau
kita perhatikan, perjalanan waktu saat ini dari hari ke hari, dari minggu ke minggu,
dari bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun benar-benar terasa sangat cepat.
f. Munculnya berbagai macam fitnah.
Yang
dimaksudkan dengan "fitnah" adalah segala sesuatu yang
menyusahkan, memberatkan atau menggelisahkan hati, baik yang berkaitan dengan
urusan agama maupun dunia. Namun yang dimaksudkan di sini adalah berbagai
bentuk fitnah yang berkaitan dengan urusan agama.
Kalau
kita meneliti Al-Qur'an dan Hadis, kita tentu akan mengetahui informasi bahwa
di dunia ini penuh dengan fitnah yang berkaitan dengan agama, baik yang
dilakukan oleh kaum musuh maupun kaum muslimin sendiri. Misalnya fitnah yang
disebarkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani yang bertujuan untuk menghancurkan
Islam dan kaum muslimin, dan fitnah yang dilakukan kaum muslimin sendiri. Banyak
diantara kaum muslimin yang ingin merubah hukum Alloh SWT, seperti hukum waris
yang sudah ditentukan Al-Qur'an ingin mereka rubah karena dianggap kolot dan
ketinggalan jaman; usaha menghalalkan perkawinan antara wanita muslimah dengan
lelaki kafir; pergaulan bebas muda-mudi sudah memasuki kalangan keluarga pemuka
agama dan masyarakat; arah pendidikan umat Islam diseret ke sistem pendidikan
barat yang materialistis; pola hidup anak-anak muda muslim yang hedonistik, yang hanya mengejar kesenangan
duniawi; dan masih banyak contoh yang lain.
g. Sering terjadi
pembunuhan. Kejadian ini sudah banyak terjadi di berbagai daerah di penjuru
dunia.
h. Harta benda mudah
didapat dan melimpah ruah di kalangan kaum muslimin.
Mereka
sangat mudah mendapatkan harta secara berlebihan, sehingga mereka kesulitan
mencari orang yang mau menerima shodaqoh atau zakatnya. Pada saat mereka
menawarkan shodaqohnya kepada orang yang dipandangnya berhak menerimanya justru
ditolak dan dijawab: "Kami tidak membutuhkan harta". Peristiwa
semacam ini kemungkinan akan terjadi pada saat Nabi Isa turun ke dunia di akhir
jaman, atau pada masa pemerintahan Imam Mahdi menurut pendapat yang membenarkan
keberadaannya di akhir jaman. Hal ihwal tentang peranan dan keberadaan Nabi Isa
dan Imam Mahdi akan kami jelaskan di belakang.
i. Orang-orang
berlomba membangun gedung-gedung yang tinggi bertingkat.
Kejadian
ini sudah terbukti di penjuru dunia. Hal ini bisa jadi disebabkan faktor
meledaknya jumlah penduduk, sementara lahan tanah untuk rumah tempat tinggal
semakin menyempit dan sangat terbatas, sehingga mereka meninggikan bangunan
rumahnya ke atas untuk dapat menampung jumlah keluarga yang banyak.
j. Bakal terjadi seseorang yang sewaktu berjalan melewati
pekuburan ia berucap: "Aku ingin mati saja seperti orang yang menghuni
kuburan ini".
Kondisi
ini disebabkan karena di sana-sini terjadi berbagai bentuk fitnah agama yang
akan membahayakan keimanannya dan mengkhawatirkan dirinya akan terperosok
kedalamnya, sehingga ia merasa lebih baik mati daripada hidup terkena fitnah
tersebut.
Bisa
jadi, masyarakat pada umumnya tidak mengerti dan bahkan tidak percaya jika ada
orang yang ingin mati demi menyelamatkan imannya. Namun demikian, ada juga
orang yang berusaha mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak wajar dan tidak
dibenarkan agama seperti mati gantung diri atau nekat bunuh diri dengan
berbagai cara, disebabkan frustasi, putus asa, atau tidak tahan menghadapi
cobaan hidup dan semisalnya.
k. Matahari terbit dari arah barat. Jika orang-orang sudah
menyaksikan kejadian seperti itu, maka semua keimanan mereka, ibadah mereka,
taubat mereka, dan amal sholeh mereka dianggap tidak bermanfaat lagi. Apabila
sebelum terjadinya itu mereka tidak pernah melakukan kesemua amalan tersebut.
l. Kiamat (hancurnya alam semesta) bakal terjadi sewaktu ada
dua orang yang mengadakan transaksi jual beli. Barang dagangannya baru saja
digelar dan dipajang, kemudian jual beli tidak jadi terlaksana, karena keburu
kiamat. Artinya, kiamat datangnya secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi
sebelumnya.
m. Kiamat bakal terjadi, sewaktu seorang lelaki pulang sambil
membawa air susu perahan dari untanya dan belum sempat meminumnya sudah terjadi
kiamat.
n. Kiamat bakal terjadi sewaktu seserang datang ke telaga /
penampungan air untuk mengambil air, namun ia belum sempat menyiramkannya pada
tanamannya.
o. Kiamat bakal terjadi ketika seseorang baru saja menyuapkan
makanan ke mulutnya, dan belum sempat menelannya sudah terjadi kiamat.
Yang
dimaksudkan oleh nomer l, m, n dan o diatas adalah bahwa kiamat bakal terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat
diprediksi sebelumnya, sehingga tidak memberi kesempatan seseorang untuk
melakukan persiapan-persiapan dalam rangka menghadapi kedatangannya.
Wallohu a”lam bis-showab
Achmad SUchaimi
=====================
Berikut
ini isi Kitab “Syi’ir Tondo Kiamat” yang disusun oleh KH Misbah,
Pendiri
dan Pengasuh P.P. AL-BALAGH Bangilan
Tuban
(1). Mawi berkah asma Alloh ingkang Rohman
Ingkang Rohim welas murah
kanugrahan
(2). Kulo ngaturake syi’ir tondo-tondo
Kiamate bumi ajur tanpo
kondho
(3). Keparengo ngaturake
sembah syukur
Puji kulo dating Alloh moho
luhur
(4). Aduh gusti mugi paring
rohmat salam
Dhateng nabi Muhammad
rohmatin alam
(5). Lumeber dhateng wargo
lan sohabat
Nabi ingkang welas marang
kabeh umat
(6). Ingkang sampun
nerangake tondo tenger
Kiamate bumi niki sarwo
bener
(7). Sampun kathah ingkang
wujud kanti nyoto
Songko iku ayo podho
toto-toto
(9). Andandhani laku salah
benerake
Lakonono printah Alloh
cukupake
(10). Luwih-luwih sholat
limo lan jamaah
Nggolek ilmu nuli amal
istiqomah
(11). Opo bener seliramu
podho iman
Bagus olo saking Alloh
temenanan
(12). Mergaweyo kanggu
syukur lan ibadah
Ojo ngongso luru duwit
mundhak salah
(13). Kabeh rizki wus
dicitak kang kuwoso
Luwih kurang sangking pesten
ora biso
(14). Mumpung durung kasep
getun susah maneh
Bakal ono kedadian aneh-aneh
(15). Kaprah gabus podo
ngambang ing banyune
Watu item kelem iku sak
mestine
(16). Nanging bakal ono
gabus podho kelem
Watu item di kon gelem ora
gelem
(17). Ono bebek podho
nglangi ing banyune
Nanging ngorong arep pedhot
goro-ane
(18). Polah rakyat koyo
gabah diinteri
Wadon campur gawe lanang
tanpo cirri
(19). Endhok cecek podho
netes dadi macan
Anak macan dadi ulo dho
kluyuran
(20). Alas padhang
arang-arang wongkang adang
Kumandhange bumi iki podho
ilang
(21). Putra-putri podho wani
ing wong tuwo
Ora gubris tutur bener dadi
tuwo
(22). Akeh ’alim podho dodol
agamane
Akeh wongkang dodol ilmu sa’
payune
(23) Akeh gunung gingsir
sangking panggonane
Akeh tanah ambles amblek ing
bumine
(24). Isi bumi podho metu
dadi nglontong
Bakal jeblos kono kene podho
kobong
_____________________
سَيَكُونُ في آخر الزمان خَسْفٌ و قَذْفٌ و
مَسْحٌ إذا ظهرت الْمعازف و القينات و استحلت الْخمر.
Bakal terjadi di akhir zaman: tanah
amles, lemparan benda dari langit dan perubahan rupa dan bentuk. Peristiwa ini
terjadi pada saat di bumi ini penuh
dengan alat-alat musik, banyak biduanita dan minuman khomer dipandang halal.
(HR Ath-Thabraniy,
yang tersebut didalam kitab Al-Mu'jamul Kabir. dari Sahl bin Sa'ad - Hadis
Hasan)
_________________________
(25). Wadon macak lanang
nuli sebali-e
Adoh ibu bapak kulo imutake
(26). Wirang ilang turut
dalan karo hewan
Wongkang ora melu edan dak
keduman
(27). Bejo beji bejane wong
kang dho eling
Dho ibadah moco qur’an kang
sumanding
(28). Luwih bejo wongkang
kandhel wedelane
Esok sorte tansah eleng
pungkasane
(29). Wongkang nyekel laku,
bagus agamane
Podho karo nggegem mowo ing
tangane
(30). Esok mukmin sore kafir
dadi kaprah
asal untung laku olo ora
wegah
______________________
ستكون فِتنٌ يُصبح الرجلُ فيها مؤمنا و يُمسي كافرا إلاّ من
أحياه اللهُ بالعلم. (هـ طب, عن أبي أمامة
- ح)
Bakal terjadi berbagai macam fitnah, dimana saat itu
seseorang beriman pada waktu pagi dan berubah kafir pada sore harinya. Kecuali
orang yang dihidupkan Alloh SWT selalu dalam keadaan berpegangan pada ilmu.
(HR Ibnu Majah dan Thabraniy, dari Abu Umamah, - Hadis Hasan)
___________________________
(31). Ono ’alim dadi fasiq, dha’ nggumuni
Wong ibadah bodoh, ora
ngrumangsani
(32). Sanak adoh, wongkang liyo dadi parek
Sebab duwit, gotong royong
dadi mblerek
(33). Wong khianat dipercoyo, sebalike
Wongkang temen ora kanggo
ing dewe-e
(34). Bocah cilik munggah mimbar tanpo saru
Podho nyuling qur’an,
nganggep ora kliru
____________________________
لَيَأْتِيَنّ على الناس زمانٌ يَكذَّب فيه الصادقُ ويُصدَّق فيه الكاذبُ, و يُخوّن فيه اْلأمينُ
ويُؤمّن فيه الخَئُونُ, و يَشْهدُ الْمرءُ ولم يُستَشْهدْ و يَحلِفُ وإن لم
يُستَحلَفْ, ويكون أسعدُ الناسِ بالدنيا لُكَّعَ بنَ لكّعٍ لا يُؤمن بالله
ورسوله. (طب, عن أمّ سلمة - ح)
"Besok
tentu bakal terjadi suatu masa yang menimpa semua orang, dimana orang jujur
ucapannya akan disalahkan (dianggap berbohong) dan si pembohong akan
dibenarkan; dan orang yang dapat dipercaya dianggap berkhianat dan si
pengkhianat justru dipercaya. Juga bakal terjadi ada saksi yang tidak dimintai
persaksiannya, dan ada orang yang bersumpah tetapi tidak dimintai sumpahnya.
Orang yang mudah memperoleh dunia (harta benda, status-jabatan dll) adalah
justru orang berwatak bengis bin orang berwatak bengis yang tidak beriman
kepada Alloh dan Rosululloh SAW.
(HR Ath-Thabraniy
dalam kitab Al-Mu'jamul Kabir, dari Ummu Salamah. – Hadis Hasan)
__________________________
(35). Wus do haji, ‘alim pisan ngumpetake
Haqqe fakir miskin, podho
sak enake
(36). Akeh udan salah mongso, esok tandur
Sore panen, nanging wengi
podho kufur
(37). Bakal ono luwih wedi podho ngrangsang
Dodol anak, mangan ulo, ora
adang
(38). Bejo beji bejane wongkang dho eling
Dho ibadah moco qur’an kang
sumandhing
(39). Luwih bejo wongkang
kandhel wedelane
Esok sorte tansah eleng
pungkasane
(40). Bakal ono mongso niro kang setahun
Podho karo sa’ wulane ojo
gumun
(41). Sa’ wulane podho karo sa’ minggune
Sa’ minggune podho karo
sedinane
(42). Sedinane podho karo sa’ jam kenthung
Sa’ jam podho karo kawul
kang diobong
(43). Yen wus ngono wektu kanggo sholat niro
Ojo nganggo rino wengi kang
wus cidro
(44). Yen jam rolas, enggal zhuhur najan bengi
Yen jam papat ’ashar najan
esok tangi
(45). Yen jam nenem mangrib najan iseh esok
Ugo isyak lakonono ojo
ngantuk
(46). Koyo ngono dawuh nabi kang pungkasan
Arep opo yen pengiran ngowah
zaman
(47). Wong sholeh dho kapundut akeh lindhu
Ahli Qur’an podho fasiq akeh
padu
(48). Esok loro awan mati mati ngaget
Tanpo loro ora wani dho
cerewet
(49). Ilmu Islam iki bakal dipunduti
Kanthi mundut wongkang ‘alim
ngati-ati
(50). Pungkasane wongkang bodoh ita itu
Aweh fatwa tanpo wedi,
luwung watu
(51). Bejo beji bejane wongkang dho eling
Dho ibadah moco qur’an kang
sumandhing
(52). Luwih bejo wongkang
kandhel wedelane
Esok sorte tansah eleng
pungkasane
______________________________
Catatan: Hadis Nabi
أنّ اللهَ سيَقْبِضُ العلمَ قَبْضًا و إنَّما يَقْبِضُهُ
بِقَبْضِ العلماءِ حتّى إذا لَمْ يُبْقِ عالِمًا اِتَّخَذ النّاسُ رُؤَساءَ
جُهَّالاً. فإِذا سُئِلُوْا أَفْتَوْا بِغير عِلمٍ فضلُّوا و أضلُّوا. (رواه
الترمذي)
"Sesungguhnya Alloh SWT
benar-benar bakal mencabut ilmu (agama Islam) dengan cara mewafatkan para
ulama'-nya, sehingga tidak tersisa seorang pun ulama' yang hidup. Maka
masyarakat mengangkat orang-orang bodoh sebagai pemuka agama mereka. Pada saat
pemuka agama itu ditanya soal hukum agama, maka mereka mengeluarkan fatwa tanpa
dasar ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan" (HR Tirmidzi)
__________________________
(53). Bocah cilik dadi ratu lan wong asor
Oleh pangkat wongkang mulyo
manggon ngisor
(54). Pengimaman dipaesi koyo nganten
Akeh anak zino ngombe
omben-omben
(55). Ing masjide podho banter suwarane
Kitab qur’an emperih ilang
kamulyane
(56). Luru ilmu kanggo nggolek pangkat luhur
Ora kanggo noto awak biso
syukur
(57). Wongkang gedhe ora welas ing wong cilik
Wongkang bodoh podho kanggo
ancik-ancik
(58). Wong wadone wedi qiblate wong lanang
Dawuh ‘alim da’ diturut lan
ditentang
(59). Marang wongkang aris ora podho sungkan
Akeh wadon podho nyekel
kuwasa-an
(60). Akeh sanak pedhot akeh wadon gabuk
Akeh rojo pati perang lan
pagebluk
(61). Jalmo wadon tumpuk undhung tanpo aji
Wadon seket dirumati lanang
siji
(62). Islam iki bakal ngempreihi wong monco
Arang kenal pituduhe najan
konco
____________________________
لَيَأْتِيَنّ على الناس زمانٌ يَطوفُ الرجُلُ فيه بالصدقةِ من
الذهب ثمّ لا يجد احداً يَأْخذها منه, ويُرى الرجلُ الواحد يتبعه اربعون امرأةً
يَلُذْنَ به من قِلَّة الرجال و كثرة النساء. (ق –
عن ابي موسى – ح)
"Besok tentu bakal terjadi
suatu masa yang menimpa semua orang, dimana seseorang berkeliling dengan membawa
shadaqah emas, lantas ia tdak mendapatkan seorang pun yang mau menerimanya. Dan
bakal terjadi ada seorang lelaki yang diikuti 40 wanita yang sengaja datang /
mengungsi kepadanya, karena sedikitnya jumlah kaum lelaki dan banyaknya jumlah
kaum wanita.
(HR Muttafaq 'Alaih, dari Abu Musa. – Hadis Hasan)
_____________________________
(63). Duh Gusti ku
najan ngaten namung mawon
Turun kulo paringono iman
mathon
(64). Bejo beji bejane
wongkang dho eling
Dho ibadah moco qur’an kang
sumandhing
(65). Luwih Bejo wongkang kandel wedalane
Esok sore tansah eling
pungkasane
(66). Ojo dumeh wus dho sugih haji pisan
Dunyo gampang sirno hinggo
ora mangan
(67). Ojo dumeh wus dho ’alim lan dho pinter
Akeh bahe wongkang pinter
dho keblinger
(68). Ojo dumeh ing dunyane wus dho pangkat
Alloh biso nggawe pangkat
dadi minggat
(69). Oh, dulurlu ingkang jembel pagir ugo
Papan luhur isih mengo isih
lego
(70). Lebonono ojo podho cilik ati
Ayo tho’at Ing pengiran
klawan niti
(71). Nggolek ilmu ojo ngawur yen ibadah
Marek ’alim kang dho ’amal,
ojo wegah
(72). Ing ngersane Alloh ora pandhang bolo
Sing sapane ta-at ora bakal
malu
(73). Bakal oleh pangkat luhur ra ngungkuli
Wongkang sugih ’alim pangkat
kang dho lali
(74). Iku kabeh tondo cilik bumi rusak
Kabeh perlu ngilingake ibu
bapak
(75). Yen mripate yen kupinge mbukti-ake
Keno opo ora podho
nggate-ake
(76). Bejo beji bejane wongkang dho eling
Dho ibadah moco qur’an kang
sumandhing
(77). Luwih Bejo wongkang kandel wedalane
Esok sore tansah eling
pungkasane
(78). Bakal ono tondo gedhe kang sepuluh
Ojo lali yen wus teko mundak
kisruh
IMAM MAHDI
(79). Bakal ono imam adil nguwasani
Dunyo iki ora wani dho
medeni
(80). Tentarane : ulo, klabang, kolojengking
Semut, jengklong, malaikat,
dho sumandhing
(81). Sopo mbangkang bakal mati tanpo pluru
Kabeh pluru podho ambles
podho turu
(82). Dudu nabi dudu rosul, julukipun
IMAM MAHDI, nisfu sya’ban
lahiripun
(83). Tahun hijrah ping rongatus seket limo
Itung dewe umuripun kang
utomo
(84). Bakal muncul sangking Makkah lan tersiar
Malem tanggal sepuluhe wulan
besar
(85). Tahunipun ora ono dho kang pirso
Nanging bakal ono tondo lan
suworo
(86). Akeh lindu, bumi malik sa’ isine
Telung bengi geni gedhe ing
wetane
(87). Lintang kukus gedhe ono arah wetan
Tanggal enom ono gerohono
bulan
____________________________
Catatan Hadis Nabi
وَبَيْنَ يَدَيِ الساعةِ سَنَواتُ الزَّلازِلِ
"Sebelum kiamat (kehencuran alam semesta) terjadi, akan
ada tahun-tahun gempa bumi".
_____________________
(88). Gerohono serngengene tanggal tengah
Wulan poso wongkang sholeh
ora susah
(89). Wakilipun wonten songo
dho sumebar
Ing negoro kang sa’ dunyo
tanpo bayar
(90). Kabeh iku Waliyulloh ingkang agung
Kabeh sangking ‘ajam ugo
podho njunjung
(91). IMAM MAHDI
nguwasani peperangan
Hukum qur’an mlaku sarwo
kekerasan
(92). Pawa-ane gagah dhampak nanging sedheng
Ing pipine tengen ono
andheng-andheng
(93). Rupinipun memper karo kanjeng Rosul
Turun sangking sayyid Husen
wayah Rosul
(94). Bungah-bungah sebab ‘adil kang sumebar
Murah sandhang pangan hinggo
ora bayar
(95). Wong sodaqoh ora ono kang nampani
Kolojengking ulo ora
mbebayani
(96). Skeih kucing podho rukun karo tikus
Skeih macan ora wani nubruk
wedus
(97). Wongkang jirih dadi kendel, wongkang medhit
Dadi lumo ora podho
ambethithit
(98). Wongkang bodoh dadi pinter ati tentrem
Anteng trimo dho ’ibadah
klawan ayem
(99). Ilang kabeh ngombe arak laku zino
Drengki unek-unek kibir ora
ono
DAJJAL
(100). Ing sa’wuse bumi
kebak wong ibadah
Alloh nguji opo iman ora
brubah
(101). Dajjal muncul ing
kawitan, koyo-koyo
Wongkang sholeh ngajak taat
Dzat kang Mulyo
(102). Akeh banget wongkang
anut sarwo demen
Nuli ngaku Nabiyulloh goroh
temen
(103). Wiwit iku wongkang
ngerti podho ngadu
Sebab kanjeng Rosul sampun
nate dawuh
(104). Ora ono Nabi maneh
ing sa’wuse
Nabi kito Muhammadin
selawase
(105). Nuli DAJJAL ngaku
dadi pangerane
Wong sa’ jagat printah
nyembah ing deweke
(106). Pawa-ane pendek kebak
rambut kaku
Mripat siwer siji mondhol
koyo duku
(107).Tengah bathuk ono
tulisane KAFIR
Sebab mukmin biso moco nuli
mikir
(108). Sa’ durunge DAJJAL
muncul ono mongso
Tanpo udan tanpo panen
telung warso
(109).Sopo gelem biso mlebu
suwargane
Kang digowo ngalor ngidul
sa’ balane
(110). Sandhang pangan
tumpuk-tumpuk ora kurang
Ijon-ijon banyu buah lan
rumangkang
(111). Sa’ nyatane podho
mlebu ing neroko
Ora kerso sebab tuman
suka-suka.
(112). Songko iku ojo lali
nasib niro
Ing akhirat kanthi amal
mundhak loro
(113). Dajjal anggowo neroko
rupo geni
Mulat-mulat kanggo sopo
wongkang wani
(114). Kanjing Rosul nate
dawuh sopo wonge
Moco tasbih ilang lesu lan
ngoronge
(115). Sopo wonge nompo cubo
kudu njegur
Nerakane dajjal ora susah
gembur
(116). Sabar nyuwun tolong
moco kawitane
Surat kahfi kanthi ikhlas
ing atine
(117). Njegur geni ora bakal
ngobong rogo
Nanging mati terus melbu ing
suwargo
(118). Fitnah DAJJAL
nggegirisi wongkang iman
Yen da’ kuat bakal dadi
kafir pisan
(119). Bakal manut DAJJAL
kabeh jalmo wadon
Kang matane tansah nyawang
dunyo mawon
(120). Wong kang ngadoh
sangking ‘Alim kang dho amal
Luwih-luwih wong Yahudi ora
petal
(121). Mugo-mugo anak putu
podho emut
Ngudi bapoh ipun iman
ingkang patut
(122). Kanti sergep moco
qur’an lan ibadah
Luru ilmu kang manfa’at lan
jama’ah
(123). Iku masjid langgar
ojo oleh kosong
Ojo nganti ing akhire podho
mlengkung
(124). Ojo naming kanggo
joget pidhatonan
Dodol omong lagu, laku lan
guyonan
(125). Poro alim ugo poro
yang terhormat
Ayo podho anyontoni kabih
umat
(126).Alloh bakal nglulu
DAJJAL kanggo nguji
Sopo iku wongkang iman tahan
uji
(127). Bakal njajah kabeh
kuto lan negoro
Liyo Mekah lan Madinah kang
kuncoro
(128). Mesjid Aqso ora biso
mlebu ugo
Wus dikepung malaikat kang
dho jogo
(129). DAJJAL biso nggawe
asat banyu kali
Nggawe mili kali asat tanpo
kuli
(130). DAJJAL biso ngana-ake
jalu-ane
Sopo bahe wongkang nyembah
ing deweke
(131). DAJJAL printah langit
udan ugo udan
Bumi gundul maleh kebak ing
tanduran
(132). Emas perak podho metu
podho anut
Wongkang ora melu DAJJAL
podho mrengut
(133). Sekih syetan podho
njelmo tutur-tutur
Ayo podho melu DAJJAL podho
kufur
(134). Podho mendho buyut
embah kang wus mati
Podho teko ing putune
nasehati
(135). Akeh mukmin podho
nggebuk anak bojo
Kuwatire yen dho anut
wongkang bodoh
(136). Wiwit dajjal ngaku
Alloh hinggo mati
Namung patang puluh dino
ati-ati
(137). Kang sedino podho
karo setahune
Dino kaping pindho podho
wakwulane
(139). Dino kaping telu
podho sak minggune
Sak teruse koyo dino biasane
(140). Sholat niro kudu
nganggo pandom lonceng
Ojo kliru mundhak iman dadi
penceng
NABI ISA
(141). Yen pestine Alloh teko
marang ajal
IMAM MAHDI ora paring numpes
DAJJAL
(142). Akeh muslim ingkang
murtad dadi kafir
IMAM MAHDI munggah gunung
ngungsi dzikir
(143). Nunggu mandhap ipun
nabi ingkang mulyo
NABI ISA sangking langit kanthi
ngoyo
(144). IMAM MAHDI sa’ balane
dadi kepung
Dining DAJJAL lolos marang
masjid agung
(145). MASJID AQSO, wektu
zhuhur ISA turun
Ing menoro putih sisih wetan
ipun
(146). Kuto Damsyik tindak
marang Masjid AQSO
DAJJAL mimpes arep gedhe ora
biso
(147). Mlayu banter sa’
balane pungkasane
Dipateni NABI ISA
sa’ balane
(148). Pawa-ane NABI ISA dhampak gagah
Kulitane putih semu abang
mentah
(149). Ambekane podho karo
pluru bedhil
Sopo kafir keno mati modal
madel
(150). Rikat ipun nurut
lampah mripat ipun
Wongkang melu DAJJAL ora aweh ampun
(151). Ing zamane kabeh
pujan lan berholo
Ajur ilang ugo kabeh laku
olo
(152). Ora ono wong agomo
liyo Islam
Kabeh to-at podho nuju
Darussalam
(153). Ora ono fakir miskin
nompo zakat
Ora demen opo-opo liyo to-at
(154). Ora ono peperangan
wong dho ayem
Kabeh rukun podho seneng ati
tentrem
(155). Tandurane akeh banget
pawetone
Koyo zaman NABI ADAM sa’
putrane
(156). NABI ISA nglako-ake
hukum qur’an
Syari’ate NABI kito akhir
zaman
YA’JUJ – MA’JUJ
(157). Ono bumi ini anak turun Adam
Songko Yafits putro Nuhin
lahus-salam
(158). Bongso Ya’juja
Ma’juja naminipun
Pawa-ane akeh banget werni
nipun
(159). Manggon ono bumi
samar ketutupan
Sirri Alloh karo liyo da’
tepungan
(160). Ono tengah gunung
lore dipageri
Beton wesi lunyu duwur lan
ngiteri
(161). Dining Rojo naminipun
Dzul Qoranini
Waliyulloh kabih bumi di
rajani
(162). Sahabate Nabiyyulloh
Ibrahimi
Nabi Khidhir patih ipun kang
utami
(163). Ya’juj Ma’juj ora
biso luru dhalan
Ono ingkang inggil ipun muk
sa’ kilan
(164). Ono ingkang turu
nganggo kemul kuping
Kang sijine kanggo lemek
tanpo guling
(165). Ono ingkang gedhe
branggah briga brigi
Koyo bringin gedhe gepak lan
pesagi
(166). Dallal mati poro
mukmin do ibadah
Urip seneng ora ono kang do
wegah
(167). Pirang tahun? Ora ono
critane
Nuli Ya’juj M’juj bobol
mrona mrene
(168). Anjelajah kabeh bumi
lincak-lincak
Weruh tangan empuk gurih
enak-enak
(169). Gajah Gedhe, ulo
gedhe, lan menungso
Kabeh dadi pangan ipun tanpo
nyiso
(170). Kabeh iki ojo ukur
nganggo akal
Tumanjane Qudrat Alloh ora
muhal
(171). Awasono omah tikus
walang wereng
Songko endi songkonipun yen
wis nggereng
(172). Yen pangeran paring
omah ing tanduran
Ora muhal paring omah wonge
pisan
(173). Piro bahe pemut Alloh
kang tumunjul
Ing matane menungso kang
podho mogul
(174). Kang supuyu podho
eleng ing pangeran
Nanging mbangkang ngendelake
kepinteran
(175). Kanjing Nabi Isa ora
duwe doyo
Ing akhire nuwun welas dzat
kang mulyo
(176). Alloh nuranake uler
kang gemrayah
Khusus kanggo Ya’juj Ma’juj
kang do ngrayah
(177). Kabeh mati dho
gemlethak, wong dho bingung
Kuwalahan mendem, gondo
nusuk irung
(178). NABI ISA manthung
maneh kawelasan
Alloh kirim manuk gedhe aweh
pangan
(179). Marang iwak sgoro
klawan anggondoli
Bathang Ya’juj hinggo resik
lan do bali
(180). NABI ISA tindak haji lan kapundhut
Lan dikubur sandhing Nabi
kang di anut
(181). IMAM MAHDI lan wong
agung pembantune
Ugo sedo ing Syam ugo
kuburane
(182). Sa’ sampune menungsone
kucar-kacir
Agamane akeh wongkang maleh
kafir
METUNE SERNGENGE
SONGKO KULON
(183). Nuli serngengene metu
songko kulon
Teko tengah ora ngetan bali
ngulon
(184). Telung dino, yen wus
ngono lawang tobat
Dipun tutup, tobat niro dha’
manfaat.
(185). Ugo laku bagus bagus
kang suwe
Ora podho dilakoni tanpo
gawe
(186). Sedurunge bakal ono
tondo aneh
Bengi dowo tikel telu, wong
dho sedih
(187). Wong kang duwe`wirid,
bengi do tahajjud
Podho mempeng nangis ngerti
kang dimaksud
(188). Ing akhire serngenge
lan bulan metu
Bareng-bareng tanpo sinar
kang lumintu
(189). Esok iki akeh wong
kang maleh kethek
Maleh celeng, bagus ayu
maleh elek
(190). Penduduke bumi podho
jerit-jerit
sekeih ibu ninggalake bayi
alit
(191). akeh wadon metheng
nggugurake bayi
wongkang sholeh do ibadah
enak-enak
(192). ing sa’ wuse telung
dino serngengene
bali metu wetan koyo biasane
DABBAH
(193).Nuli dino iku ugo
Dabbah muncul
Songko Makkah gowo tongkat
ngalor ngidul
(194).Mung sedilu’ ngetan
ngulon sampun rampung
Nindaake tugas ingkang
paling agung.
(195).Nganggo tongkat
nuthuk-nuthuk lanang wadon
Nuli katon kafir mukmin
tanpo padon
(196).Nganggo elar lan
suwiwi sikil papat
Lampah ipun turut krenteg
biso rikat
(197).Ora biso ditututi lan
menungso
Kabeh bakal berhadapan tanpo
nyiso
(198).Tanpo gawe amar ma’ruf
nahi munkar
Kafir ora bakal iman kang
mu’tabar
DUKHON (KABUT ASAP)
(199).Ing sa’ wuse ono kukus
metu mulek
Yen ngenani mukmin banjur
biso pilek
(200).Wong kafire koyo
wongkang mendem arak
Ora biso mangan bingung
lunta’-lunta’
ANGIN
(201). Nuli ono angin wangi
nyilir adem
Wongkang mukmin keno angin
mati tentrem
(202). Isi bumi kari
wongkang podho kafir
Urip ipun koyo hewan
kocar-kacir
ILANGE QUR’AN
(203). Nuli Qur’an ilang
kabeh sangking bumi
Kang ditulis kang ing ati
musno sami
(204). Songko iku mumpung
durung ilang musno
Ayo podho moco Qur’an kang
sempurno
(205). Njaluk warah Qur’an
najan wus katuwan
Ora olo mrodo awak kanggo
gawan
(206). Putra-putri putu kudu
dicriwisi
Iku Qur’an jimat mandhi tur
maesi
GENI SONGKO ARAH
WETAN
(207). Ing akhire bumi
njeblos, gunung kobong
Sangking arah wetan geni
katon mramung
(208). Ora mati sebab banyu
segarane
Nanging asat sebab gedhene
genine
(209). Gunung-gunung podho
mlaku dho tubru-an
Bumi montang-manting ajur
babar pisan
(210). Bareng-bareng karo
lintang lan rembulan
Serngengene ugo tatap
tinatapan
(211). Kabeh iku bakal ajur
dadi glepung
Bakal dadi bumi siji tanpo
gunung
(212). Tanpo ledhok tanpo
batu tanpo duwit
Teko kene syiir iki nyuwun
pamit
_________________________
لَيَغْشينَّ أمّتي بعدي فِتنٌ كَقِطَعِ اللّيل الْمُظلمِ, يُصبح
الرجلُ فيها مؤمنا و يُمسي كافرا, يَبيعُ اقوامٌ دينَهم بِعرَضٍ من الدنيا قليلٍ.
Setelah aku
tinggalkan, umatku tentu bakal menghadapi berbagai macam fitnah bagaikan
gumpalan malam yang gelap. Di waktu pagi seseorang beriman dan di sore harinya
ia kafir. Saat itu, banyak orang yang menjual agamanya seharga harta dunia yang
hanya sedikit..
(HR Al-Hakim, dari
Ibnu Umar, - Hadis Shahih)
سَيَأْتِي على أمّتي زمانٌ يكثر فيه القرّاء و يَقِلّ الفقهاء و
يُقبَض العلمُ ويكثر الْهرج ثمّ يأتي من بعد ذلك زمان يقرأ القرآن رجال من أمّتي
لا يُجاوز تراقبهم, ثمّ يأتي من بعد ذلك زمان يُجادل الْمشركُ بالْمؤمن في مثل ما
يقول. (طس ك, عن ابي هريرة - صح)
Bakal terjadi suatu periode pada umatku,
yang saat itu banyak orang yang ahli membaca (menghafal) Al-Qur'an (tetapi
tidak mengetahui makna kandungannya). sedikit orang yang ahli fiqih
(hukum-hukum Islam), ilmu tercerabut (dengan meninggalnya ara ulama /
ahlinya), dan sering terjadi pembunuhan. Kemudian setelah itu muncul suatu
periode dimana orang-orang dari kalangan umatku membaca Al-Qur'an tidak sampai
melewati tenggorokannya (tidak sampai dimasukkan, dirasakan atau direnungkan di
dalam hatinya). Setelah masa tersebut, kemudian muncul suatu periode di mana
orang yang menyekutukan Allah (musyrik) mendebat orang mukmin dalam persoalan
dan hujjah yang dijadikan argumentasi oleh orang mukmin.
(HR Ath-Thabraniy, dalam kitab Al-Mu'jamul Ausath, dan Al-Hakim. Dari Abu Hurairah, - Hadis Shahih)
_____________________
_______________________________________________
*) Disalin kembali dengan huruf Latin oleh Achmad Suchaimi, dari Kitab aslinya yang berhuruf arab pegon