Rabu, 22 Mei 2013

MKTS - 4. Tempat Penting dan Bersejarah di Kawasan Kota Makkah

__________________________
Oleh : Achmad Suchaimi


Ramai-ramai ke Gua Hira'

GUA HIRA'

Gua Hira' adalah gua kecil di jabal Nur yang tingginya sekitar 621 m dari permukaan laut atau 281 m dari permukaan tanah. Gua Hira' berjarak 5 km arah timur laut dari Masjidil Haram, arah sebelah kiri perjalanan menuju ke Arafah. 

Shalat didalam Gua Hira'
Jabal Nur
 Luas Gua Hira' kira-kira cukup untuk sholat dua orang. Panjangnya 3 m, lebarnya antara 1,30 m  sampai 2 m, dan tingginya 2 m. Pintunya menghadap ke utara, dan di bagian kanannya terdapat teras dari batu yang hanya cukup untuk shalat satu orang sambil duduk. Jika ingin sampai ke sana, diperlukan waktu antara satu sampai dua jam jalan mendaki, melewati jalan setapak yang sempit selebar 60 cm diantara dua batu.

Sejarah. Sebelum diangkat menjadi Nabi, di gua Hira' ini Rosululloh bertahannus, tafakur, menyepi, dan mengasingkan diri dari kehidupan jahiliyah kafir quraisy dalam rangka mendekatkan diri kepada Alloh. Sampai pada suatu hari, tanggal 17 Romadhon tahun ke-13 sebelum hijrah (6 Agustus 610 M), malaikat Jibril menemui beliau dalam wujud aslinya sambil menyampaikan wahyu pertama kali, yakni ayat 1-5 surat Al-'Alaq.


GUA  TSUR
Pintu masuk Gua Tsur
Gua Tsur terletak di Jabal Tsur, 4 km arah tenggara dari Masjidil Haram, arah menuju ke Thoif. Gua Tsur yang berada diatas ketinggian 748 m dari permukaan laut atau 458 m dari permukaan tanah ini bentuknya unik, mirip bentuk kuali yang ditelungkupkan. Panjang dan lebarnya sekitar 3,5 m x 3,5 m, tinggi 1,25 m.
Gua ini memiliki dua pintu masuk : satu di sebelah barat dan satu di timur. Pintu barat inilah yang dilewati masuk oleh Nabi dan Abu Bakar dalam persembunyiannya dari kejaran pemuda kafir Quraisy, dalam perjalanan hijrahnya.
Untuk sampai ke sana diperlukan waktu antara 1,5 sampai 2,5 jam. Karena Jabal Tsur cukup tinggi, pemerintah Arab Saudi melarang para jamaah haji menaikinya untuk menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada setiap musim haji.
Sejarah. setelah lolos dari kepungan pemuda kafir Quraisy, Rasululloh segera ke rumah Abu Bakar dan menyusun rencana rute perjalanan hijrahnya ke Madinah. Sebelum berangkat ke Madinah,  beliau dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur. Di Gua inilah Alloh menyelamatkan Nabi dengan menempatkan laba-laba dan burung merpati yang sedang bertelur di mulut gua. Menyaksikan keadaan ini, para pemuda kafir quraisy urung memeriksanya karena dipandang mustahil digunakan bersembunyi. Setelah tiga hari di Gua, beliau dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan hijrahnya ke Madinah. Alloh mengabadikan peristiwa ini didalam QS At-Taubah,[9] : 40



MAULIDURROSUL : Rumah Kelahiran Rasululloh


Perpustakaan Makkah, di sinilah dahulu Rasulullah lahir
Rumah kelahiran beliau di kampung Suqul Lail Makkah, 150 m sebelah timur Masjidil Haram dari arah depan pintu Babussalam.
Di atas rumah ini didirikan sebuah masjid oleh al-Khaizuran, ibunda Harun ar-Rasyid al-Abbasi. Kemudian dipugar dan di atasnya dibangun Perpustakaan Umum Al-Maktabah Makkah al-Mukarromah oleh Syaikh Abbas Qatthan pada tahun 1950 M.
Saat ini, tempat tersebut rencananya dirobohkan untuk proyek perluasan Masjidil Haram, namun urung dilakukan karena diprotes oleh Negara-negara Dunia Islam.



RUMAH SITI KHADIJAH
Penggalian situs Rumah Yang Ditempati Siti Khadijah dan Nabi
Rumah Siti Khodijah dulunya terletak di belakang rumah Abu Sufyan. Lokasinya di gang Al-Hajar yang sempit, di kampung Suqul Laili (samping pasar seng, dulu), + 150 meter sebelah utara (timur laut) Masjidil Haram dan berjarak + 50 meter dari rumah tempat kelahiran Nabi.
Reruntuhan Rumah Siti Khadijah
Rumah yang ditinggali Nabi Muhammad dan Siti Khadijah selama + 28 tahun pada 14 abad yang lalu tersebut telah ditemukan oleh para peneliti yang berhasil menggali dan mengidentifikasi sehingga berhasil menemukan sisa reruntuhan rumah tersebut. (Lihat foto di atas).

Beliau pernah tinggal di rumah ini + 28 tahun setelah menikah dengan Khadijah sampai beliau hijrah ke Madinah. Di rumah ini, putra-putri beliau lahir. Dan di tempat ini pula surat Al-Muddats-tsir ayat 1-8 dan beberapa ayat/surat yang lainnya diturunkan. Di rumah ini pula  beliau lolos dari kepungan pemuda quraisy yang hendak membunuhnya pada malam keberangkatannya berhijrah ke Madinah.  
Pintu Masuk Rumah Khadijah, sebelum menjadi Toilet Umum
Mihrab Rosulullah di Rumah Khadijah
Ruang kamar Siti Fatimah dilahirkan
Kamar Rosulullah dan Siti Khadijah












 Setelah dibeli oleh Mu'awiyah, rumah ini dijadikan Masjid, lalu dipugar dan disatukan dengan bangunan baru, kemudian dibuatkan pintu tembus ke rumah Abu Sufyan.
Bangunan ini mengalami renovasi terus menerus, sampai pada tahun 1379 H / 1959 M dijadikan sebagai Madrasah Al-Qur'an khusus putri atas sponsor Syaikh Abbas al-Qatthan, hingga akhirnya dipugar untuk proyek perluasan Masjidil Haram, dan sekarang diatasnya didirikan bangunan toilet dan tempat wudhu. Na'udzu billahi min dzalik.


DARUL  ARQAM

Rumah sahabat Al-Arqam, yang lebih dikenal dengan sebutan Darul Arqam ini pada awal perkembangan Islam pernah dijadikan Nabi sebagai pusat dakwah dan pengajaran secara sembunyi-sembunyi, untuk mengajari dan membina keimanan para sahabat. Di rumah ini pula Sayyidina Umar bin Khotthob berikrar masuk Islam, mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Nabi.
Darul Arqam  yang terletak di seberang Masjidil Haram, 36 m sebelah timur Shofa, diluar tempat sa'iy, pada tahun 787 M / 171 H dirobohkan, kemudian dibangun masjid di atasnya oleh al-Khaizuran. Pada tahun 1955 M, masjid tersebut dipugar dalam rangka proyek perluasan Masjidil Haram.
Untuk mengenangnya, pintu pertama di tempat sa'iy di samping Shofa dinamakan Bab Dar al-Arqam, yang berarti pintu Rumah Al-Arqam.


DARUN  NADWAH

Darun Nadwah merupakan tempat pertemuan dan permusyawaratan kaum quraisy yang dibangun oleh Qusay bin Kilab pada tahun 200 sebelum hijrah.
Pada awal perkembangan Islam, tempat ini dipakai kafir Quraisy merencanakan usaha menghalangi gerakan dakwah Islamiyah. Menjelang Rosululloh hijrah ke Madinah, kafir Quraisy bermusyawarah di tempat ini untuk merencanakan pembunuhan terhadap beliau.
Umar bin Khatthab pernah mengunjungi dan tinggal beberapa saat di tempat ini ketika menjadi  khalifah. Demikian pula beberapa Khalifah sesudahnya.
Pada masa khalifah Al-Mu'tadhid Al-Abbasiy, Darun Nadwah yang luasnya 37 x 36 m ini dipugar dalam rangka perluasan Masjidil Haram  pada tahun 897 M / 284 H. Posisinya kira-kira di dekat tempat thawaf sebelah utara. Untuk memperingatinya, pintu di sana dinamakan Bab Dar an-Nadwah.


PEKUBURAN  MA'LA
 
Kondisi Kuburan Ma'la saat ini

Pemakaman Ma'la yang berada di kawasan Hujun ini merupakan pemakaman umum untuk penduduk Makkah dan para jamaah haji yang wafat di Makkah. Posisinya sekitar 600 meter sebelah utara Masjidil Haram. 

Makam Siti Aminah dan Siti Khadijah jaman dahulu
Sebelum masa Islam, Ma'la sudah dijadikan sebagai lokasi pemakaman keluarga besar Bani Hasyim. Sejak masa Nabi sampai sekarang, pekuburan Ma'la dijadikan lokasi pemakaman kaum muslimin Makkah. Di pekuburan ini terdapat makam Siti Khadijah, Qosim dan Abullah (putra Nabi), Abd. Mutholib, Abu Tholib.
Menurut penuturan Sayyid Muhammad bin Abbas Al-Maliki (yang wafat tahun 2005 dan juga dikubur di sini), kurang lebih ada 45 sahabat Nabi yang dikubur di Ma'la seperti Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Yasir bin Amar, Asma' bin Abu Bakar, Abdullah bin Amr bin 'Ash, dan lain-lain. 
Makam Siti Khadijah di  Ma'la saat ini
Saat ini, pemakaman Ma'la diatur sedemikian rupa. Di atas makam tidak ada bangunan dan nisan, hanya ditandai bongkahan batu. Di sini tersedia ratusan lubang kubur yang sudah siap pakai. Mayat-mayat yang sudah lama dikubur dan tinggal tulang-belulang diambil lalu dipindah dan dikumpulkan di satu lubang besar. Sehingga lubang kubur tersebut dapat dipakai untuk menguburkan mayat-mayat baru secara bergantian.


JABAL QUBAISY
Dulu : Masjidil Haram, berlatar belakang jabal Abi Qubais
Jabal Qubais, bukit kecil yang berada dan berhadapan dengan Masjidil Haram sebelah timur ini dulu adalah perkampungan kumuh. Sekarang di atasnya dibangun istana kerajaan Saudi yang megah, mewah dan tinggi, melebihi ketinggian menara Masjidil Haram. Di kaki-kaki bukitnya dibangun banyak jalan terowongan menembus bebatuan bukit, menghubungkan kota Makkah dengan daerah lain seperti Aziziyah, Mina, dan lain-lain.
Dengan berdirinya Istana ini, pemandangan kota Makkah yang dulunya terkesan kumuh, tandus dan gersang menjadi hilang.
Sekarang : Istana Kerajaan di atas Jabal Abi Qubais
Sejarah. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, Makkah disebut Ummul Qura (induk kota) disebabkan Makkah adalah permukaan bumi tertua, sedangkan Jabal Qubais adalah permukaan gunung yang pertama kali muncul ketika bumi pada umumnya masih berupa lumpur, lalu berevolusi menjadi gunung. Hal ini sesuai hasil penyelidikan para ahli seperti yang dikemukakannya di seminar internasional tentang Mukjizat Al-Qur'an dan As-Sunnah pada 29 agustus - 1 September 1994 di IPTN Bandung, bahwa lapisan bumi dan gunung yang terdapat di sekitar jazirah arab merupakan lapisan bumi yang diperkirakan berusia lebih tua daripada bagian bumi lainnya. Maka tidak heran jika di kawasan Makkah (Bakkah) ini Alloh I membangun tempat ibadah yang tertua dan pertama kali di bumi, yakni Ka'bah. (Baca QS Ali Imran : 96). Dan tidak heran pula jika Makkah  merupakan perkampungan tua, karena di tempat ini Nabi Adam dan Hawa' hidup pertama kali di bumi dan mengembangkan keturunannya.

Tidak ada komentar: