Rabu, 17 Oktober 2012

MKTS - 3. Masjid Bersejarah di Kawasan Mota Makkah

Penulis : Achmad Suchaimi.


Memulai Umroh dari Masjid Aisyah di Tan'im



MASJID HILTON HOTEL
Hilton merupakan hotel besar yang mendapatkan izin istimewa dari kerajaan Saudi, dibangun berhadapan tepat di depan pintu nomor 1 Masjidil Haram.
Hotel ini memfungsikan satu blok di lantai empat sebagai masjid. Bagian depan yang menghadap langsung ke Masjidil Haram diberi dinding kaca tebal dan lebar, sehingga jamaah yang sholat di masjid ini dapat melihat dengan jelas gerakan sholat di halaman Masjidil Haram.

Masjid Hotel Hilton dilengkapi dengan fasilitas air wudhu di bagian belakang hotel, AC yang cukup bagus dan kerpet yang sangat empuk. Masjid ini tidak ada imamnya, karena langsung mengikuti Imam di Masjidil Haram, dengan menggabungkan sistem pengeras suaranya. Setiap shalat, masjid ini selalu penuh.
Hotel ini dilengkapi pula dengan komplek pertokoan modern dan mewah di lantai 1, 2, dan 3. Di lantai paling bawah, ada Kentucy Fried Chicken.  

MASJID ABU BAKAR
Misfalah berada di sebelah selatan Masjidil Haram. Di sini ada sebuah masjid yang didirikan di atas bekas rumah Abu Bakar, untuk mengenang perannya yang begitu besar dalam sejarah perkembangan Islam. Pada saat akan berangat hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad singgah di rumah ini beberapa jam, lalu keluar dari rumah ini dan bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari. Di rumah ini Siti 'Aiyah dilahirkan. 
Kawasan Misfalah
MASJID JIN Dan MASJID SYAJARAH
Masjid Jin di Hujun Makkah
Masjid Jin terletak di utara Masjidil Haram sebelah kiri jalan menuju ke pekuburan Ma'la. Disebut juga Masjid Al-Haras dan direnovasi kembali pada tahun 1421 H.
Disebut Masjid Jin, karena di tempat ini pernah ada serombongan jin masuk Islam di hadapan Rasululloh SAW. 
Masjid Jin disebut juga dengan Masjid Ba'iah, karena di tempat ini serombongan jin berbai'at dan berikrar kepada Nabi Muhammad SAW,  mengakui kerosulan beliau, mengimani Al-Qur'an dan memeluk agama Islam.
Menurut riwayat, pada tahun 10 H Nabi SAW dan para sahabat sholat subuh di tempat ini dengan membaca beberapa ayat Al-Qur'an. Bersamaan dengan itu, lewatlah serombongan jin yang hendak pergi ke Tihamah dan mereka mendengar bacaan ayat tersebut. Selesai shalat, mereka mendatangi dan berdialog dengan beliau SAW, kemudian menyatakan masuk Islam dan berba'iat kepada beliau. Peristiwa ini diabadikan Allah dalam QS Jin ayat 1 dan 2:
"Katakanlah (wahai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwa telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan;  (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami". 
Masjid Syajarah
Masjid Syajarah  terletak di seberang Masjid Jin. Menurut Al-Azraqiy (wafat 244 H / 858 M) dan Al-Fakihi, sebelum rombongan jin masuk Islam, mereka meminta kepada Rasululloh SAW suatu mukjizat, sebagai tanda kebenaran atas kenabiannya. Beliau lalu memanggil pohon yang ada di hadapannya, yakni di lokasi masjid Syajarah sekarang. Tiba-tiba pohon itu tercerabut dari tanah dan bergerak datang ke hadapan beliau, kemudian disuruh beliau kembali ke tempat semula.  
 

MASJID AR-RAYAH
Masjid Ar-Royah berlokasi di kampung Ma'la, arah utara Masjidil Haram.
Sejarah. Sebelum masuk kota Makkah pada waktu Fat-hu Makkah, Rosululloh SAW singgah di tempat ini, lalu menancapkan bendera dan panji kemenangan.

Masjid Ar-Rayah



MASJID KHALID BIN WALID
Masjid ini berlokasi di ruas jalan Kholid bin Walid, sekitar daerah Jarwal Makkah. Masjid ini direnovasi pada tahun 1957 M 
Sejarah. Saat peristiwa Fathu Makkah, Nabi SAW menyuruh pasukan pimpinan Kholid agar masuk kota Makkah dari dataran rendah dan menancapkan benderanya di sana. Untuk mengenangnya, maka didirikanlah masjid ini.


MASJID AL-FATH  Di  Jumum
Masjid Al-Fath berlokasi di daerah Jumum,  di pinggir jalan hijrah yang menghubungkan ke arah kota Madinah. Posisinya + 25 km sebelah utara Makkah. Luasnya sekitar 300 m persegi, panjang 20 m dan lebar 15 m. 
Sejarah. Sebelum memasuki kota Makkah pada peristiwa Fathu Makkah, Nabi SAW bersama 10.000 pasukan singgah, shalat dan menginap satu malam di tempat ini. Di tempat ini, Abu Sufyan bin Harb masuk Islam. 

MASJID MIQOT 'AISYAH  di Tan'im
Tan'im merupakan daerah batas tanah suci yang paling dekat dengan Masjidil Haram. Di sini terdapat Masjid ‘Aisyah yang dibangun di tempat Siti 'Aisyah berihrom untuk Umrah pada peristiwa Hajji Wada'. Disebut juga Masjid Qishosh, karena di masjid ini dilakukan hukum qishosh (pancung) bagi terpidana mati.

Masjid Aisyah di Tan'im
  Lokasinya di pinggir jalan Al-Hijrah yang menghubungkan antara Makkah dan Madinah, pada km 7,5 arah utara Masjidil Haram. Masjid ini dapat dicapai dengan naik Bis kota dari terminal di sebelah timur Masjidil Haram dengan ongkos 2 riyal  (4 riyal bolak-ballik).
Pada masa Raja Fahd, Masjid Tan'im dipugar dan diperluas sehingga  mencapai 6.000 m2. Jika digabung dengan halaman parkir, luas seluruhnya mencapai 84.000 m2.

MASJID MIQOT UMROH di Ji'ronah
Ji'ronah adalah sebuah kampung di luar batas Tanah Haram, terletak di lembah yang terkenal dengan sebutan Wadi Syaraf, berjarak + 24 km sebelah timur laut Masjidil Haram.
Di sini terdapat sebuah masjid sebagai miqot ihrom umroh sunnah dan ada sebuah sumur tua Bi’r Thoflah yang sangat terkenal. Dulu, sumur ini kering, lalu Nabi SAW memukulkan tongkatnya, maka keluar air dengan deras sampai sekarang. Air sumur ini diyakini penuh berkah, dan untuk pengobatan. Namun Sumur ini ditutup oleh pihak Pemerintah Saudi yang berideologi Wahhabi dengan alasan untuk menghindari kesyirikan.  

Masjid Ji'ronah
 Masjid Ji'ronah dibangun kembali dan diperluas pada masa pemerintahan Raja Fahd sehingga mencapai 430 m2. Masjid ini dicapai dengan naik taksi dari Makkah, ongkosnya 20 riyal pulang pergi.
Nabi pernah melakukan ibadah Umrah yang miqotnya dari lokasi masjid Ji'ronah ini seusai berperang melawan kabilah Hawazin. 

MASJID HUDAIBIYAH
Hudaibiyah terletak di kawasan Syumaisiy,  + 21 km dari Makkah, merupakan daerah luar batas Tanah Haram yang terletak di tepi jalan yang menghubungkan antara Makkah dan Jeddah.
Hudaibiyah menjadi terkenal sejak Rosululloh SAW dan 1400 sahabat berangkat ke Makkah yang bertujuan murni untuk beribadah Umroh pada tahun 6 H. Ketika sampai di desa Hudaibiyah, rombongan beliau dicegat kafir Quraisy, maka terpaksa  berhenti dan mendirikan kemah di sini. Beliau lalu mengutus Usman bin Affan berunding dan menjelaskan maksud tujuan kedatanganya ke Makkah. Beberapa hari Usman tidak kembali ke perkemahan, karena ditahan pihak Quraisy, lantas tersiar kabar bahwa Usman dibunuh.
Berita tersebut sempat membuat marah para sahabat dan Nabi, sehingga mereka berbai'at, bersumpah setia kepada Nabi, menyatukan langkah dan siap tempur melawan kafir Quraisy. Peristiwa ini diabadikan didalam Al-Qur'an QS Al-Fath : 10 dan 18, dan terkenal dengan sebutan Bai'atur Ridhwan, disebabkan peristiwanya terjadi di bawah sebuah pohon “Ridhwan” (yang diridhoi Alloh SWT).
Setelah mendengar bai'at ini, kafir Quraisy ketakutan lalu mengikat  perjanjian perdamaian yang terkenal dengan  sebutan Sul-hul Hudaibi yah. Diantara pokok-pokok isinya adalah menunda ibadah Umrah pada tahun depan, genjatan senjata selama 10 tahun, dan kedua belah pihak bebas bersekutu dengan kabilah lain. 

Masjid Hudaibiyah
 Untuk mengenangnya  maka didirikan Masjid Hudaibiyah yang berjarak + 24 km dari arah barat Masjidil Haram, atau 2 km dari garis batas Tanah Haram.  Karena lokasinya di luar Tanah Haram, sebagian jamaah haji dari Indonesia dan Malaysia menjadikan tempat ini sebagai miqot untuk umroh sunnah.
samping masjid hudaibiyah



Tidak ada komentar: